Abstract:
Setiap anak dilahirkan memiliki karakternya masing-masing. Namun,
perkembangan kecerdasannya sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan
pola asuh yang diterima dari lingkungannya, terutama orang tua. Terdapat
sebagian anak yang memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda.
Anak tersebut dikenal dengan anak gagal tumbuh dalam istilah medis dan
perkembangan nonnormatif pada terminologi psikologi. Anak-anak yang
demikian dalam pendidikan dikenal dengan istilah anak berkebutuhan khusus
atau yang sering disebut dengan disleksia.
Disleksia, merupakan sebuah kesulitan dalam belajar membaca
walaupun memiliki inteligensi dan menetap di lingkungan sosial yang
normal. Kesulitan atau hambatan perkembangan akan mengakibatkan adanya
gangguan pada bidang akademik dikemudian hari, termasuk kesulitan belajar
membaca yang dapat mempengaruhi kemampuan menghitung dan juga
menulis. Sebagaimana contoh sebuah karya film dari negara India yang berjudul
Taare Zameen Par yang membahas mengenai anak penderita disleksia.
Berdasarkan fakta-fakta tersebutlah penulis tertarik untuk meneliti bagaimana
pola pengasuhan yang tepat terhadap pembentukan karakter anak disleksia.
Penelitian yang dilakukan menggunakan metode penelitian kualitatif
dengan jenis penelitian analisis naratif. Pendekatan kulaitatif yang bersifat
naratif, yaitu melakukan pendekatan terhadap teks, plot, narator, tokoh,
pembaca, sudut pandang, waktu, dan tempat serta dialog dan juga adegan
yang terdapat di film “Taare Zameen Par”.
Hasil dari penelitian yang dilakukan yaitu penulis menemukan
problematika terhadap pola pengasuhan tidak tepat yang diberikan kepada
anak disleksia. Namun penulis juga menemukan cara penanganannya di
dalam film tersebut.