Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan terbaik komposisi
bubuk daun kumis kucing dengan bubuk daun keji beling dalam menentukan
kualitas minuman herbal. Serta mengetahui banyak air seduhan terbaik terhadap
mutu minuman herbal bubuk.
Metode penelitian dilakukan dengan metode Rancangan Acak Lengkap
(RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan dua kali ulangan. Faktor I
adalah Perbandingan Bahan (K) yang terdiri dari 5 taraf, yaitu : K1 = 0:100 gr, K2
= 75:25 gr, K3 = 50:50 gr, K4 = 25:75 gr, K5 = 100:0 gr dan faktor II adalah Air
Seduhan ( S ) yang terdiri dari 3 taraf, yaitu : S1 = 100 ml, S2 = 125 ml, S3 = 150
ml. Parameter yang di amati adalah Kadar Air, Kadar Abu, Aktivitas Antioksidan
Organoleptik Warna, Organoleptik Rasa, Organoleptik Aroma dan Organoleptik
Keseluruhan. Hasil analisa secara statistik pada masing masing parameter
memberikan kesimpulan sebagai berikut.
Kadar Air
Dari daftar lampiran 1 pengaruh komposisi bubuk memberikan pengaruh
yang berbeda sangan nyata pada (p < 0,01) terhadap kadar air. Nilai tertinggi
dapat dilihat pada perlakuan K5 = 4,90 % dan nilai terendah terdapat pada K1 =
3,40 %.
ii
Kadar Abu
Dari daftar lampiran 2 pengaruh komposisi bubuk memberikan pengaruh
yang berbeda sangat nyata pada (p < 0,01) terhadap kadar abu. Nilai tertinggi
dapat dilihat pada perlakuan K5 = 1,3% dan nilai terendah terdapat pada K1 =
0,65%
Aktivitas Antioksidan
Dari daftar lampiran 3 pengaruh komposisi bubuk memberikan pengaruh
yang berbeda sangat nyata pada (p < 0,01) terhadap aktivitas antioksidan. Nilai
tertinggi dapat dilihat pada perlakuan K1 = 95,79 µg/ml dan nilai terendah terdapat
pada K3 = 79,00 µg/ml. Pengaruh air seduhan memberikan pengaruh yang berbeda
sangat nyata ( p < 0,01 ), Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan S2 = 96,85 µg/ml
dan nilai terendah terdapat pada S1= 85,51 µg/ml. Dari daftar lampiran 4 interaksi
perlakuan memberikan penagruh yang berbeda sangat nyata (p < 0,01) terhadap
aktivitas antioksidan. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan perlakuan dengan
komposisi bubuk 0:100 gr dan air seduhan 150 ml (K1S3) sebesar 98,24 µg/ml.
Sedangkan nilai terendah yaitu pada perlakuan dengan komposisi bubuk 50:50 gr
dan air seduhan 125 ml (K3S2) dengan nilai sebesar 77,89 µg/ml .
Organoleptik Warna
Dari daftar lampiran 5 pengaruh komposisi bubuk memberikan pengaruh
yang berbeda sangat nyata pada (p < 0,01) terhadap organoleptik warna Nilai
tertinggi dapat dilihat pada perlakuan K3 = 3,18 dan nilai terendah terdapat pada
K1 = 2,85. Pengaruh air seduhan memberikan pengaruh yang berbeda tidak nyata
(p > 0,05) terhadap organoleptik warna. Dari daftar lampiran 6 interaksi perlakuan
memberikan penagruh yang berbeda sangat nyata (p < 0,01) terhadap organoleptik
iii
warna. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan komposisi bubuk 50:50 gr
dan air seduhan 150 ml (K3S3) sebesar 3,30. Nilai terendah yaitu pada perlakuan
dengan komposisi bubuk 100:0 gr dan air seduhan 125 ml (K1S2) dengan nilai
sebesar 2,65.
Organoleptik Rasa
Dari daftar lampiran 7 pengaruh komposisi bubuk memberikan pengaruh
yang berbeda sangat nyata pada (p < 0,01) terhadap organoleptik rasa. Nilai
tertinggi dapat dilihat pada perlakuan K3 = 3,10 dan nilai terendah terdapat pada
K1 = 2,67. Pengaruh air seduhan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata
(p < 0,01) terhadap organoleptik rasa. Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan
S1 = 3,08 dan nilai terendah terdapat pada S3 = 2,79. Dari daftar lampiran 8
interaksi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (p < 0,01)
terhadap organoleptik rasa. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan
komposisi bubuk 75:25 gr dan air seduhan 125 ml (K2S2) serta (K3S1) komposisi
bubuk 50:50 gr dan air seduhan 100 ml yaitu berturut sebesar 3,55 dan 3,50.
Sedangkan nilai terendah yaitu pada perlakuan dengan komposisi bubuk 100:0 gr
dan air seduhan 125 ml (K1S2) dengan nilai sebesar 2,40.
Organoleptik Aroma
Dari daftar lampiran 9 pengaruh komposisi bubuk memberikan pengaruh
yang berbeda sangat nyata pada (p < 0,01) terhadap organoleptik aroma. Nilai
tertinggi dapat dilihat pada perlakuan K3 = 2,87 dan nilai terendah terdapat pada
K5 = 2,15. Pengaruh air seduhan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata
(p < 0,01) terhadap organoleptik aroma Nilai tertinggi dapat dilihat pada
perlakuan S1 = 2,71 dan nilai terendah terdapat pada S2 = 2,49. Dari daftar
iv
lampiran 10 interaksi perlakuan memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata
(p < 0,01) terhadap organoleptik aroma. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan
dengan komposisi bubuk dan air seduhan 100 ml (K1S1) yaitu sebesar 3,15. Nilai
terendah yaitu pada perlakuan dengan komposisi bubuk 0:100 gr dan air seduhan
100 ml (K5S1) dengan nilai sebesar 2,05.
Organoleptik Keseluruhan
Dari daftar lampiran 11 pengaruh komposisi bubuk memberikan pengaruh
yang berbeda sangat nyata pada (p < 0,01) terhadap organoleptik keseluruhan
Nilai tertinggi dapat dilihat pada perlakuan K3 = 3,05 dan nilai terendah terdapat
pada K1 = 2,83. Pengaruh air seduhan memberikan pengaruh yang berbeda tidak
nyata (p > 0,05) terhadap organoleptik keseluruhan. Dari daftar lampiran 12
interaksi perlakuan memberikan penagruh yang berbeda sangat nyata (p < 0,01)
terhadap organoleptik keseluruhan. Nilai tertinggi terdapat pada perlakuan dengan
komposisi bubuk 0:100 gr dan air seduhan 100 ml (K5S1) yaitu sebesar 3,20. Nilai
terendah yaitu pada perlakuan dengan komposisi bubuk 0:100% dan air seduhan
100 ml (K5S3) dengan nilai sebesar 2,55