Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan Limbah Ampas
Tahu dan Fungi Mikoriza Arbuskula untuk Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Kedelai (Glycine max L.) di Tanah Masam. Penelitian ini menggunakan
Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor, faktor pertama
Aplikasi Limbah Ampas Tahu dengan 4 taraf yaitu: A0= 0 g Limbah Ampas
Tahu/polybag, A1 = 125 g Limbah Ampas Tahu/polybag, A2 = 250 g Limbah
Ampas Tahu/polybag, A3 = 375 g Limbah Ampas Tahu/polybag dan faktor kedua
yaitu Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula dengan 4 taraf yaitu : M0= 0 g Fungi
Mikoriza Arbuskula/polybag, M1= 6 g Fungi Mikoriza Arbuskula/polybag, M2=
12 g Fungi Mikoriza Arbuskula/polybag, M3= 18 g Fungi Mikoriza
Arbuskula/polybag. Terdapat 16 kombinasi perlakuan yang diulang 3 kali
menghasilkan 48 satuan percobaan, jumlah tanaman per plot 4 tanaman dengan 4
tanaman sampel, jumlah tanaman seluruhnya 192 tanaman dengan jumlah
tanaman sampel seluruhnya192 tanaman. Parameter yang diukur adalah tinggi
tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, bobot biji per plot, bobot biji per
tanaman sampel, jumlah bintil akar, bobot tajuk segar, bobot akar segar, bobot
kering tajuk dan bobot akar kering.
Data hasil pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of varians
(ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut Duncan (DMRT).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh aplikasi pemberian Limbah
Ampas Tahu memberikan pengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman,
jumlah cabang, bobot tajuk segar dan bobot kering tajuk. Perlakuan terbaik
pengaruh pemberian Limbah Ampas Tahu adalah S3 yaitu375 g/polybag.
Sedangkan Aplikasi Fungi Mikoriza Arbuskula Berpengaruh nyata pada
parameter bobot akar segar dan bobot akar kering dengan dosis terbaik yaitu M3
yaitu18g/polybag. Namun interkasi kedua perlakuan memberikan pengaruh tidak
nyata terhadap semua parameter.