Research Repository

Kajian Hukum Kedudukan Anak Li’an Dalam Mendapatkan Hak-Haknya Sebagai Anak

Show simple item record

dc.contributor.author Mingka, Imi Nadrah
dc.date.accessioned 2020-11-02T04:16:36Z
dc.date.available 2020-11-02T04:16:36Z
dc.date.issued 2019-03-22
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/6730
dc.description.abstract Li’an adalah salah satu bentuk perceraian dalam hukum Islam. Konsekuensi dari li’an adalah suami-istri bercerai untuk selamanya, dan apabila suami tidak mengakui bahwa anak yang dikandung istrinya adalah anak kandungnya, maka anak tersebut dinasabkan kepada ibunya, serta si anak li’an tersebut tidak mendapatkan nafkah dari ayahnya tersebut. Berdasarakan ketentuan tersebut, maka hak-hak nasab, nafkah, pendidikan, dan lain-lain anak li’an tersebut menjadi hilang, yang tentu saja merugikan si anak li’an tersebut. Dalam kondisi tersebut seharusnya Negara hadir untuk melindungi hak-hak anak li’an itu. Penelitian ini adalah bersifat deskriptif analisis, serta jenis penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif. Sumber data penelitian yang dipergunakan adalah bersumber dari data sekunder. Alat yang dipergunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu dilakukan dengan cara studi pustaka (library research). Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa kedudukan anak li’an menurut Kompilasi Hukum Islam sesuai dengan Pasal 162 bahwa anak lian dinasabkan kepada ibunya, karena anak tersebut telah diiingkari oleh suami ibunya sebagai anak kandungnya, sehingga anak tersebut tidak memiliki hubungan apapun dengan suami ibunya tersebut. Bahwa akibat hukum terhadap pengingkaran anak (li’an) oleh ayahnya adalah si anak tidak dinasabkan kepada ayahnya serta hak-hak anak misalnya nafkah, pendidikan, kesehatan tidak lagi menjadi kewajiban si ayah tersebut. Kewajiban-kewajiban ayah tersebut berpindah kepada ibunya. Bahwa solusi pemberian hak-hak anak li’an oleh Negara yaitu melalui perubahan-perubahan regulasi dan melibatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, misalnya adanya tes DNA untuk menemukan tentang asal-usul anak li’an tersebut. Apabila tes DNA membuktikan si anak memiliki kesamaan genetika dengan ayah yang mengingkarinya, maka hak-hak perdata anak seharusnya dapat dipulihkan. en_US
dc.subject Kedudukan en_US
dc.subject Anak li’an en_US
dc.subject Hak-hak en_US
dc.subject Anak en_US
dc.title Kajian Hukum Kedudukan Anak Li’an Dalam Mendapatkan Hak-Haknya Sebagai Anak en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account