Abstract:
Kinerja Keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana
suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
keuangan secara baik dan benar. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis kinerja keuangan pada PT.Pelabuhan Indonesia 1 (Persero) Medan ditinjau dari
rasio likiuditas, rasio leverage, rasio aktivitas, rasio profitabilitas berdasarkan laporan
keuangan tahun 2013 sampai dengan tahun 2017. Penelitian ini menggunakan teori
manajemen keuangan yang berkaitan dengan kinerja keuangan yaitu rasio likuiditas, rasio
leverage, rasio aktivitas, dan rasio profitabilitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
adalah dengan pendekatan deskriptif. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah data kuantitatif dan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan, serta teknik
pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti berupa studi dokumentasi dan teknik
analisis data deskriptif. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Current Ratio tahun 20142016
mendapatkan
skor
3
menunjukkan
bahwa
kinerja
perusahaan
sudah
cukup
baik.
Namun
ditahun
2013
dan
2017
mengalami
penurunan,
tahun
2013
mendapatkan
nilai
2
skor,
tahun
2017
mendapatkan
nilai
2,5
skor.
menunjukkan
perusahaan
belum
mampu
menyelesaikan
masalah
kewajiban
lancar
yang
harus
dipenuhi
karena
posisi
akhir
aktiva
perusahaan
lebih
banyak
dibandingkan
kewajiban.
2)
Cash
Ratio
tahun
2017
mendapatkan
nilai
3
skor
tertinggi.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
kinerja
perusahaan
sudah
cukup
baik.
tahun
2013-2016
mengalami
penurunan,
tahun
2013-2014
menjadi
2
skor,
tahun
2015
menjadi
2,5
skor.
menunjukkan
bahwa
perusahaan
mempunyai
kemampuan
yang
baik
dalam
penyediaan
dana
tunai
untuk
membiayai
operasi
perusahaan
atau
untuk
membayar
kewajiban
jangka
pendek.
3)TMS
Terhadap
TA
tahun
2013-2017
mengalami
penurunan,
tahun
2013
dan
2014
menjadi
4,5
skor.
tahun
2015
dan
2017
menjadi
5
skor.
tahun
2016
menajdi
5,5
skor.
Hal
ini
menunjukkan
perusahaan
lebih
banyak
menggunakan
utang-utang
membiayai
aset
yang
dimilikinya.
4)
TATO
tahun
2013-2017
mengalami
penurunan,
tahun
2013-2015
menjadi
1,5
skor.
tahun
2016
dan
2017
menjadi
1
skor.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
perusahaan
belum
mampu
untuk
menghasilkan
pendapatan
yang
maksimal.
5)
Collection
Periods
tahun
20132017
mengalami
penurunan,
tahun
2013
dan
2014
menjadi
2
skor.
tahun
2015
menjadi
3
skor.
tahun
2016
menjadi
2,5
skor.
tahun
2017
menjadi
3,5
skor.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
perusahaan
telah
melakukan
pencairan
piutang
usaha
dengan
cepat
atau
waktu
yang
tidak
lama
sehingga
dapat
digunakan
untuk
modal
perusahaan.
6)
ROE
tahun
2013-2017
mendapatkan
skor
15
atau
skor
tertinggi.
Hal
ini
menunjukkan
kinerja
perusahaan
sudah
cukup
baik.
7)
ROI
tahun
2013-2017
mengalami
penurunan,
tahun
2013
dan
2016
menjadi
6
skor,
tahun
2014
menjadi
7
skor,
tahun
2015
menjadi
8
skor,
tahun
2017
menjadi
5
skor.
Hal
ini
menunjukkan
bahwa
kinerja
perusahaan
masih
belum
mampu
menghasilkan
laba
sebelum
pajak,bunga
dan
penyusunan
dengan
baik