Abstract:
Pembangunan Jalan Tol Medan–Binjai merupakan proyek yang digunakan untuk mempelancar transportasi di Pulau Sumatera. Tol Medan–Binjai memiliki 25,441 km. Yang terbagi dalam 3 seksi yaitu seksi 1 (Tanjungmulia-Helvetia) sepanjang 6,071 km, seksi 2 (Helvetia-Seisemayang) sepanjang 9,051 km, dan seksi 3 (Seisemayang-Binjai) sepanjang 10,319 km. Jalan tol ini akan menyambung dengan jalan tol Belmera yang telah ada sebelumnya disekitar pintu tol Tanjungmulia, lalu menyusuri kawasan Medan Helvetia, Sei Semayang dan sampai ke jalan lingkar luar kota Binjai sebagai titik akhir. Pintu tol direncanakan berjumlah 3 pintu, 2 lajur dengan 3 jalur pada masing-masing arah dengan desain kecepatan maksimum 100 km/ jam. Dengan volume timbunan tanah pada proyek ini yaitu 166524,44 m3 dalam kondisi padat yang merupakan jenis tanah sand clay. Adapun alat berat yang ditinjau pada proyek ini yang akan dihitung produktivitasnya dari masing-masing alat yaitu Excavator Komatsu PC 200, Dump Truck Hino FM 260 JD, Bulldozer Caterpillar D6R, dan Vibrator roller Sakai SV 525 D. Metode perhitungan yang digunakan adalah metode analisis data, meliputi analisis tentang alat berat yang digunakan, perhitungan produktivitas alat berat, jumlah alat berat, dan analisis biaya alat berat tersebut. Dari hasil perhitungan didapat bahwa alat berat excavator yang dibutuhkan yaitu 4 unit dengan biaya Rp. 16,023,360,000, dump truck 24 unit dengan biaya Rp. 38,575,104,000, bulldozer 4 unit dengan biaya Rp. 14,413,728,000, dan Vibrator roller 1 unit dengan biaya Rp. 3,606,808,000.