Abstract:
Mengelas bukan hanya memanaskan dua bagian benda sampai mencair dan membiarkan membeku kembali, tetapi membuat lasan yang utuh dengan cara memberikan bahan tambah atau elektroda pada waktu dipanaskan sehingga mempunyai kekuatan seperti yang dikehendaki. Pengelasan pengelasan dibagi dalam dua katagori utama, yaitu pengelasan lebur dan pengelasan padat. Pengelasan lebur menggunakan panas untuk melebur permukaan yang akan disambung, Kekuatan sambungan las dipengaruhi beberapa faktor antara lain, prosedur pengelasan, bahan, elektrode dan jenis kampuh yang digunakan. Bagaimana kekuatan tarik dari material baja ST 37 dengan metode pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding) dan GTAW (Gas Tungsten Arc Welding). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil kekuatan tarik spesimen yang telah dilakukan pengelasan dengan metode yang berbeda, memperoleh kekuatan dari proses pengelasan, menguji kekuatan hasil pengelasan, dan membandingkan kekuatan pengelasan SMAW dan GTAW. Jenis sambungan yang digunakan adalah sambungan tumpul dengan kampuh V tunggal, bentuk dan ukuran spesimen uji sesuai dengan standar ASTM E8/E 8M – 13a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan jenis pengelasan berpengaruh terhadap kekuatan tarik. Kekuatan tarik tertinggi pada pengelasan SMAW sebesar 52,43 Kgf/mm², dan kekuatan tarik terendah 31,22 Kgf/mm². Pengelasan GTAW kekuatan tarik tertinggi sebesar 31,88 Kgf/mm², dan kekuatan tarik terendah 18,84 Kgf/mm².