Abstract:
Pada era globalisasi sekarang ini air conditioner (AC) dan pemanas air sudah
menjadi kebutuhan umum pada rumah tangga, gedung-gedung perkantoran
maupun rumah sakit juga sering memakai sistem ini. Hal ini menunjukkan bahwa
kebutuhan akan daya listrik semakin meningkat. Untuk mengurangi konsumsi
listrik yang cukup tinggi, akibat penggunaan air conditioner (AC) sekaligus
pemanas air elektrik, dapat digunakan sistem ACWH (Air Conditioner Water
Heater). Cara kerja sistem ACWH ini adalah memanfaatkan panas yang terbuang
dari sistem AC untuk memanaskan air dengan penambahan alat penukar kalor
bersirip, dimana alat penukar kalor dirancang untuk memanfaatkan energi yang
sudah ada didalam sistem. Dengan demikian, pada saat menggunakan sistem
ACWH ini sangat menguntungkan bagi penggunanya karena mendapatkan dua
keuntungan sekaligus, yaitu pendinginan ruangan dan pemanasan air serta
menghemat energi.Sementara rumusan masalah pada penelitian ini yaitu
bagaimana mengupayakan peningkatan laju perpindahan panas dengan
penambahan sirip pada alat penukar kalor dan juga untuk mengetahui efektivitas
alat penukar kalor yang telah dipasang sirip untuk memanaskan air. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian eksperimental dengan melakukan pengujian pada
temperature AC 16℃, 18℃, dan 20℃,. Tempat pelaksanaan penelitian ini
dilakukan dilaboratorium proses produksi dan prestasi mesin Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara.Adapun sumber data yang digunakan yaitu data
yang dihasilkan dan diambil saat pengujian mesin ACWH.Hasil pengujian
menunjukan bahwa alat penukar kalor yang telah dipasang sirip mampu
menghasilkan temperatur air yang lebih besar dibandingkan dengan alat penukar
kalor tanpa sirip, dengan hasil pemanasan air pada temperatur AC16℃ = 54,69℃ ,
pada temperatur AC18℃ = 55℃, dan pada temperatur AC20℃ = 52,75℃. Dari
hasil pengujian ini menunjukan bahwa sirip mempunyai peranan penting untuk
peningkatan laju perpindahan panas pada alat penukar kalor