Abstract:
Bidang konstruksi adalah salah satu bidang yang paling banyak menggunakan
pengelasan. Pengelasannya banyak digunakan pada rangka-rangka, lantai, dan
pondasi yang menggunakan baja ataupun besi. Biasanya penggunaan bahan
tersebut banyak dipengaruhi dari kekuatan yang diinginkan. Secara umum, semua
jenis distorsi meningkat dengan volume logam yang di tempatkan. Preparasi yang
meminimalkan volume misalnya, bentuk U atau V double bukannya V tunggal
yang memberikan keiritan dan distorsi minimum. Pada tahap distorsi ini tidak
diketahui apakah pemilihan persiapan penyambungan menimbulkan efek besar
terhadap distorsi pengelasan. Sehingga menimbulkan pertanyaan bagaimana
mengetahui pengaruh variasi jenis kampuh las terhadap kekuatan tarik pada
proses pengelasan OAW dengan bahan uji yang digunakan berupa baja lunak
(Mild Steel) dengan ukuran sesuai standar ASTM E8/E 8M – 08 dengan pengujian
bentuk kampuh V dan X menggunakan logam pengisi berdiameter 2.0 mm. Pada
spesimen dengan sambungan kampuh V nilai rata-rata tegangan maksimum
(σMax) 1996,68 Kgf/mm². Pada spesimen las dengan sambungan kampuh X nilai
rata-rata tegangan maksimum (σMax) 1963,51 Kgf/mm². Hasil penelitian ini
menunjukkan hasil pengelasan baja lunak ST40 terhadap kekuatan tarik pada
proses pengelasan OAW menggunakan kampuh V lebih besar nilai tegangannya
1996,68 Kgf/mm². dari nilai tegangan maksimum yang didapat pada penelitian ini
disarankan sebaiknya dalam pengelasan baja lunak menggunakan kampuh V