Abstract:
Proses pengelasan bukan tujuan utama dari konstruksi melainkan untuk mencapai
tujuan ekonomi yang lebih baik, karena itu rancangan las dan prosedur pengelasan
harus memperhatikan kesesuaian antara sifat fisis dan mekanis dari logam las.
Elektroda berselaput yang dipakai pada Ias busur listrik mempunyai perbedaan
komposisi selaput maupun kawat Inti. Pelapisan fluksi pada kawat inti dapat
dengan cara destrusi, semprot atau celup. Ukuran standar diameter kawat inti dari
1,5 mm sampai 7 mm dengan panjang antara 350 sampai 450 mm. Untuk
memperoleh hasil tentang analisis besarnya kekuatan tarik dan struktur mikro baja
karbon rendah yang telah mengalami pengelasan SMAW dengan variasi kuat arus,
material yang dipakai adalah baja karbon rendah. Bahan uji yang digunakan
menggunakan baja lunak dengan dimensi ukuran mengikuti standar ASTM E8/E
8M – 13a, Diameter elektroda yang digunakan Ø 2.0 mm, Ø 2.6 mm dan Ø 3.2
mm, Pengujian yang dilakukan menggunakan mesin uji tarik UTM (Universal
Testing Machine). Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisa kekuatan
tarik spesimen dengan diameter kawat las 2.0, 2.6 dan 3.2 serta membandingkan
kekuatan dari masing-masing diameter kawat las untuk penggunaan yang lebih
maksimal. Hasil kekuatan tarik sambungan las dengan diameter kawat las 2.0
memiliki kekuatan tarik rata-rata sebesar 1333,37 Kgf/mm
2
. Pengujian kekuatan
tarik pada spesimen dengan menggunakan elektroda dengan diameter 2.6 mm
memiliki kekuatan tarik rata-rata sebesar 1355,04 Kgf/mm². Pengujian kekuatan
tarik pada spesimen dengan menggunakan elektroda dengan diameter 3.2 mm
memiliki kekuatan tarik rata-rata sebesar 1305,52 Kgf/mm²