Abstract:
Ujian nasional adalah ujian yang berskala nasional karena ujian ini
bertingkat nasional dan sebagai syarat kelulusan sekolah. Ujian nasional menjadi
nilai akhir sekolah untuk siswa sehingga membuat siswa merasa stres dan
khawatir karena takut mendapatkan nilai yang jelek diakhir sekolah. Menteri
pendidikan Nadiem Makarim berencana menghapuskan ujian nasional dan akan
diganti dengan asesmen kompetensi minimum dan survei karakter. Dimana
asesmen terdiri dari literasi dan numerasi yaitu semua mata pelajaran bersifat
nyata, dan survei karakter menanyakan pertanyaan tentang asas-asas Pancasila.
Dengan perubahan ujian nasional para siswa bisa mengembangkan bakat atau
bidang yang mereka sukai contohnya olahraga. Berdasarkan uraian diatas maka
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian “Opini siswa tentang rencana
penghapusan ujian nasional pada tahun 2021 (studi kasus pada SMA Negeri 2
Medan)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui opini siswa tentang
rencana penghapusan ujian nasional pada tahun 2021. Teori yang penulis gunakan
dalam penelitian ialah teori komunikasi, komunikasi antarpribadi, opini, siswa,
dan ujian nasional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif, dimana data diperoleh berupa wawancara dan dokumentasi, sehingga
hasil yang diperoleh dari peneliti berupa pendapat siswa dengan jumlah sampel
sebanyak 10 informan. Perubahan ujian nasional sangat ditunggu-tunggu oleh
para siswa karena mereka tidak perlu merasa stres dan khawatir. Para siswa juga
tidak perlu lagi memikirkan soal-soal ujian nasional dan tidak perlu lagi cemas
untuk mendapatkan nilai jelek. Di perubahan ujian nasional ini pihak sekolah
yang memberikan nilai dan meluluskan siswanya karena pihak sekolah yang tau
kemampuan dari anak muridnya. Sebagian siswa belum tahu bagaimana konsep
dari asesmen kompetensi minimum dan survei karakter karena dari pihak sekolah
belum menjelaskannya.