Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui uji efektivitas Beauveria
bassiana dan Baacillus thuringiensis dalam mengendalikan larva penggerek
tandan buah (Tirathaba mundella) pada tanaman kelapa sawit dilaboratorium.
Dilaksanakan di Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan
Medan (BBPPTP) pada bulan Juli sampai bulan Agustus 2019.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Non
Faktorial terdiri dari 7 perlakuan dengan 3 ulangan yang diteliti, yaitu : P0 :
kontrol, P1 : konsentrasi B. bassiana 1 g/l air, P2 : konsentrasi B. bassiana 1,5 g/l
air, P3 : konsentrasi B. bassiana 2 g/l air, P4 : konsentrasi B. thuringiensis 6 ml/l
air, P5 : konsentrasi B. thuringiensis 7 ml/l air, dan P6 : konsenterasi B.
thuringiensis 8 ml/l air. Terdapat 7 perlakuan yang diulang 3 kali menghasilkan
21 unit percobaan. Parameter yang diamati adalah persentase mortalitas larva,
pengamatan visual larva, dan waktu kematian larva.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase mortalitas tertinggi berada
pada perlakuan P3 (konsentrasi B. bassiana 2 g/l air) sebesar 100% pada 5 HSA
dan diikuti perlakuan P6 (konsentrasi B. thuringiensis 8 ml/l air) pada 6 HSA, dan
persentase mortalitas terendah terdapat pada perlakuan P1 (konsentrasi B.
bassiana 1 g/l air) dan P4 (konsentrasi B. thuringiensis 6 ml/l air) dengan jumlah
nilai 93,33% pada 6 HSA. Kemudian hasil pengamatan gejala kematian secara
visual yang di peroleh bahwa larva yang terinfeksi entomopatogen menunjukkan
gejala infeksi yang tampak dari tubuh larva yang mulai tidak merespon pakan
disertai pergerakan yang mulai melambat, dan terjadinya perubahan warna hitam
atau sedikit menjadi gelap dari warna sebelum dilakukannya pengaplikasian
entomopatogen pada kulit larva. Perubahan warna tersebut disebabkan oleh
cendawan yang melakukan penetrasi sehingga tubuh serangga menjadi kaku,
menyusut dan terbungkus oleh pertumbuhan cendawan dan mengalami
mumifikasi atau pengerasan disertai dengan adanya warna putih pada permukaan
tubuh larva. Dan pada pengamatan B. thuringiensis adanya perubahan warna pada
tubuh larva yang menghitam disertai pergerakan yang melambat dan pada
akhirnya semua larva akan mati dan mengeluarkan bau busuk.