Please use this identifier to cite or link to this item:
http://localhost:8080/handle/123456789/28416
Title: | Studi Eksperimental Terhadap Kekuatan Lentur Ferosemen Dengan Fly Ash Dan Variasi Serat Buah Pinang Sebagai Tulangan |
Authors: | Arkaan, Muhammad Firzi |
Keywords: | Ferosemen;Fly Ash;Serat Buah Pinang;Kekuatan Tekan;Kekuatan Lentur |
Issue Date: | 8-Sep-2025 |
Publisher: | UMSU |
Abstract: | Ferosemen merupakan material komposit yang kuat, ekonomis, dan tahan api, terdiri dari semen, pasir, air, dan kawat. Teknologi ferosemen telah berkembang pesat di Indonesia, digunakan dalam berbagai aplikasi mulai dari bangunan tepi pantai hingga irigasi dan rumah pracetak. Penelitian ini berfokus pada peningkatan kekuatan lentur ferosemen melalui penambahan fly ash sebagai bahan pozzolan dan serat buah pinang sebagai tulangan alami. Fly ash, limbah industri pembakaran batubara, dikenal dapat meningkatkan sifat mekanik beton dan mengurangi dampak lingkungan. Serat buah pinang, serat alam yang lentur dan kuat, memiliki potensi sebagai penguat komposit. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratorium, dengan pengujian kuat tekan mortar menggunakan kubus 5x5x5 cm dan pengujian kuat lentur ferosemen menggunakan balok 24x6x2,5 cm. Variasi fly ash yang digunakan adalah 10%, 15%, 20%, dan 25% dari berat semen, sedangkan variasi serat buah pinang adalah 0,25%, 0,5%, 0,75%, dan 1% dari volume mortar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan fly ash secara signifikan meningkatkan kekuatan tekan mortar, dengan kadar 25% fly ash mencapai kuat tekan maksimum 21,574 MPa dibandingkan mortar normal 13,729 MPa. Penambahan serat buah pinang pada mortar fly ash juga meningkatkan kuat tekan, mencapai 19,613 MPa pada kadar 1%. Namun, pengujian kuat lentur ferosemen menunjukkan penurunan signifikan. Ferosemen normal + kawat memiliki kuat lentur 0,208 MPa, sementara ferosemen dengan 25% fly ash dan 1% serat buah pinang + kawat menurun menjadi 0,104 MPa. Penurunan ini berlanjut pada lapisan reinforcement 10%, 12%, dan 15%, mencapai 0,067 MPa pada lapisan 15%. Penurunan kuat lentur ini diindikasikan karena sifat serat buah pinang yang mudah rapuh dan menyusut, serta kemampuannya menyerap air. Meskipun serat buah pinang dapat meningkatkan daya tahan terhadap retak, perlu penelitian lebih lanjut untuk menemukan proporsi optimal yang tidak mengorbankan kekuatan lentur. Penelitian ini berkontribusi pada pengembangan material konstruksi yang lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah industri dan sumber daya lokal. |
URI: | http://localhost:8080/handle/123456789/28416 |
Appears in Collections: | Civil Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
TUGAS AKHIR FIRZI .pdf | Full Text | 5.39 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.