Abstract:
Penelitian ini berjudul “Studi Pembuatan Gula Cair dari Tepung ubi Jalar
Cilembu (Ipomea batatas (L) Lam) dengan Hidrolisis Asam”. Penelitian ini
dibimbing oleh Bapak Ir. Sentosa Ginting, M.P. selaku Ketua Komisi
Pembimbing dan Bapak Ir. Iqbal Nusa, M.P. selaku Anggota Komisi
Pembimbing.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pembuatan gula cair dari
tepung ubi jalar Cilembu dengan hidrolisis asam menggunakan asam klorida dan
untuk mengetahui konsentrasi HCl yang terbaik dalam pembuatan gula cair dari
tepung ubi jalar Cilembu dengan lama waktu pemanasan yang optimum.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial
dengan (2) dua ulangan. Faktor I adalah Perbedaan konsentrasi HCl (H) terdiri
dari 4 taraf yaitu : H1 = 0,2 N, H2 = 0,4 N, H3 = 0,6 N, H4 = 0,8 N. Faktor II
adalah Perbedaan lama waktu pemanasan (W) terdiri dari 4 taraf yaitu : W1 = 30
menit, W2 = 60 menit, W3 = 90 menit, W4 = 120 menit. Parameter yang diamati
antara lain : Uji Organoleptik yang meliputi Bau, Rasa dan Warna, Kadar Air,
Kadar Abu, Kadar Gula Pereduksi, Analisa Kandungan Pati (Kualitatif), TSS,
Mikroba Kapang.
Hasil analisa secara statistik pada masing-masing parameter memberikan
kesimpulan sebagai berikut :
Uji Organoleptik
Perbedaan konsentrasi HCl memberikan pengaruh yang berbeda tidak
nyata (tn) terhadap parameter uji organoleptik bau dan warna tetapi memberikan
pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,01) terhadap parameter uji organoleptik
i
rasa. Rasa manis tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,8 N (H4)
yaitu sebesar 3,71 dan organoleptik rasa terendah berada pada perlakuan
konsentrasi HCl 0,2 N (H1) yaitu sebesar 2,74.
Perbedaan lama waktu pemanasan memberikan pengaruh yang berbeda
tidak nyata terhadap parameter uji organoleptik bau dan warna tetapi memberikan
pengaruh yang berbeda sangat nyata (p<0,1) terhadap perameter uji organoleptik
rasa. Rasa manis tertinggi terdapat pada perlakuan lama waktu pemanasan 120
menit (W4) yaitu sebesar 3,50 dan organoleptik rasa terendah berada pada
perlakuan lama waktu pemanasan (W1) yaitu sebesar 2,86.
Kadar Air
Perbedaan konsentrasi HCl memberikan pengaruh yang berbeda sangat
nyata (p<0,01) terhadap parameter kadar air. Kadar air tertinggi terdapat pada
perlakuan konsentrasi HCl 0,2 N (H1) yaitu sebesar 39,19% dan kadar air terendah
terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,8 N (H4) yaitu sebesar 37,70%.
Perbedaan lama waktu pemanasan memberikan pengaruh yang berbeda
sangat nyata (p<0,01) terhadap parameter kadar air. Kadar air tertinggi terdapat
pada perlakuan lama waktu pemansan 30 menit (W1) yaitu sebesar 40,86% dan
kadar air terendah terdapat pada perlakuan lama waktu pemanasan (W4) yaitu
sebesar 37,16%.
Interaksi antara perbedaan konsentrasi HCl dan lama waktu pemanasan
terhadap parameter kadar air memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata.
Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,2 N dan lama waktu
pemanasan 30 menit (H1W1) yaitu sebesar 43,90% dan kadar air terendah terdapat
pada perlakuan konsentrasi HCl 0,8 N dan lama waktu pemanasan 120 menit
(H4W4) yaitu sebesar 36,80 %.
ii
Kadar Abu
Perbedaan konsentrasi HCl memberikan pengaruh yang berbeda sangat
nyata (p<0,01) terhadap parameter kadar abu. Kadar abu tertinggi terdapat pada
perlakuan konsentrasi HCl 0,8 N (H4) yaitu sebesar 1,73% dan kadar abu terendah
terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,2 N (H1) yaitu sebesar 0,62%.
Perbedaan lama waktu pemanasan memberikan pengaruh yang berbeda
sangat nyata (p<0,01) terhadap parameter kadar abu. Kadar abu tertinggi terdapat
pada perlakuan lama waktu pemanasan 120 menit (W4) yaitu sebesar 1,49% dan
kadar abu terendah terdapat pada perlakuan lama waktu pemanasan 30 menit (W1)
yaitu sebesar 0,74%.
Interaksi antara perbedaan konsentrasi HCl dan lama waktu pemanasan
terhadap parameter kadar abu memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata.
Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,8 N dan lama
waktu pemanasan 120 menit (H4W4) yaitu sebesar 2,48% dan kadar abu terendah
terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,4 N dan lama waktu pemanasan 30
menit (H2W1) yaitu sebesar 0,49%.
Kadar Gula Pereduksi
Perbedaan konsentrasi HCl memberikan pengaruh yang berbeda sangat
nyata (p<0,01) terhadap parameter gula pereduksi. Gula pereduksi tertinggi
terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,4 N (H2) yaitu sebesar 93,23% dan
gula pereduksi terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,2 N (H1) yaitu
sebesar 83,31%.
iii
Perbedaan lama waktu pemanasan memberikan pengaruh yang berbeda
nyata (p<0,05) terhadap parameter gula pereduksi. Gula pereduksi tertinggi
terdapat pada perlakuan lama waktu pemanasan 60 menit (W2) yaitu sebesar
90,30% dan gula pereduksi terendah terdapat pada perlakuan lama waktu
pemanasan 30 menit (W1) yaitu sebesar 86,11%.
Interaksi antara perbedaan konsentrasi HCl dan lama waktu pemanasan
terhadap parameter gula pereduksi memberikan pengaruh yang berbeda sangat
nyata. Gula pereduksi tertinggi terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,4 N
dan lama waktu pemanasan 60 menit (H2W2) yaitu sebesar 96,34% dan gula
pereduksi terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,2 N dan lama
waktu pemanasan 30 menit (H1W1) yaitu sebesar 77,00%.
TSS
Perbedaan lama waktu pemanasan memberikan pengaruh yang berbeda
sangat nyata (p<0,05) terhadap parameter TSS. TSS tertinggi terdapat pada
perlakuan lama waktu pemanasan 60 menit (W2) yaitu sebesar 77,13°Brix dan
TSS terendah terdapat pada perlakuan lama waktu pemanasan 30 menit (W1) yaitu
sebesar 56,50°Brix.
Interaksi antara perbedaan konsentrasi HCl dan lama waktu pemanasan
terhadap parameter TSS memberikan pengaruh yang berbeda nyata. TSS tertinggi
terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,4 N dan lama waktu pemanasan 60
menit (H2W2) yaitu sebesar 81,00°Brix dan TSS terendah terdapat pada perlakuan
konsentrasi HCl 0,2 N dan lama waktu pemanasan 30 menit (H1W1) yaitu sebesar
48,50°Brix.
Mikroba Kapang
iv
Perbedaan konsentrasi HCl memberikan pengaruh yang berbeda sangat
nyata (p<0,01) terhadap parameter mikroba kapang. Mikroba kapang tertinggi
terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,2 N (H1) yaitu sebesar 31,13 koloni/ml
dan mikroba kapang terendah terdapat pada perlakuan konsentrasi HCl 0,8 N (H4)
yaitu sebesar 18,00 koloni/ml.
Perbedaan lama waktu pemanasan memberikan pengaruh yang berbeda
sangat nyata (p<0,01) terhadap parameter mikroba kapang. Mikroba kapang
tertinggi terdapat pada perlakuan lama waktu pemanasan (W1) yaitu sebesar 31,63
koloni/ml dan mikroba kapang terendah terdapat pada perlakuan lama waktu
pemanasan (W4) yaitu sebesar 18,13 koloni/ml.