Abstract:
Perilaku Fear of Missing Out (FoMO) merupakan fenomena psikologis yang
banyak dialami oleh remaja, terutama akibat penggunaan media sosial yang
intensif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara Attachment
Theory yang berbasis teori psikologi John Bowlby yang dikembangkan oleh Mary
Ainsworth dan tingkat FoMO pada siswa SMA Negeri 1 Perbaungan, yang terletak
di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai. Penelitian menggunakan
metode kuantitatif dengan teknik analisis regresi sederhana dan korelasi Pearson.
Sampel penelitian berjumlah 165 siswa kelas X, yang dipilih menggunakan teknik
purposive sampling. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa variabel attachment
memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap FoMO dengan nilai signifikansi
p = 0,000 dan koefisien regresi B = 0,419. Nilai koefisien determinasi (R²) sebesar
0,089, menunjukkan bahwa 8,9% variasi FoMO dapat dijelaskan oleh pola
attachment, sedangkan 91,1% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil korelasi Pearson
juga menunjukkan bahwa secure attachment berkorelasi negatif dengan FoMO (r = -0,285), sedangkan ambivalent attachment menunjukkan korelasi paling kuat dan
positif (r = 0,322). Selain itu, sebanyak 65% responden menggunakan media sosial
lebih dari 4 jam per hari, dan 62% mengaku sering merasa kehidupan orang lain di
media sosial lebih menarik dari kehidupan mereka sendiri, yang menunjukkan
adanya keterkaitan antara intensitas penggunaan media sosial, harga diri rendah,
dan kecemasan sosial dengan tingkat FoMO. Penelitian ini menyimpulkan bahwa
pola attachment dan faktor sosial digital berperan penting dalam mempengaruhi
FoMO pada remaja. Temuan ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi sekolah dan
orang tua dalam mengembangkan strategi intervensi psikososial dan literasi digital
untuk mengurangi dampak negatif FoMO.