Abstract:
Zodan Giri Syaputra, “Respon Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih
(Pleurotus ostreatus) di Bawah Tanaman Kelapa Sawit umur 6 tahun dalam
Kombinasi Media Tanam dan Pemberian Ekstrak Tauge” Dibimbing oleh: Prof. Dr.
Ir. Alridiwirsah, M.M. selaku Komisi Pembimbing. Penelitian ini dilaksanakan di
lahan Institut Teknologi Sawit Indonesia yang berlokasi di Jl. Rumah Sakit Haji,
Kenanga Baru, Kecamatan. Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera
Utara. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui respon pertumbuhan dan
hasil jamur tiram putih (pleurotus ostreatus) di bawah tanaman kelapa sawit umur
6 tahun dalam kombinasi media tanam dan pemberian ekstrak tauge. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 3 ulangan dan
2 faktor perlakuan. Faktor pertama kombinasi media tanam (A) dengan taraf A0=
Serbuk Gergaji (600 gram (kontrol)) A1 = Ampas tebu (100 gram) + Serbuk
Gergaji), A2 = Ampas tebu (200 gram) + Serbuk Gergaji), A3 = Ampas tebu (300
gram) + Serbuk Gergaji). Faktor kedua Pemberian Ekstrak Tauge (E) dengan taraf
E0= 0 ml/plot, E1 = 15 ml/plot, E2 = 30 ml/plot, E3 = 45 ml/plot. Data hasil penelitian
dianalisis dengan menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) Rancangan Acak
Kelompok (RAK) faktorial untuk mengetahui respon pemberian ampas tebu dan
ekstrak tauge terhadap pertumbuhan serta hasil jamur tiram putih (pleurotus
ostreatus) dibawah tanaman kelapa sawit umur 6 tahun. Hasil yang berbeda nyata
(signifikan) akan dilanjutkan dengan uji beda rataan menurut Duncan’s Multiple
Range Test (DMRT) pada taraf kepercayaan 5%. Parameter yang diukur adalah
pertumbuhan miselium, umur panen, panjang tangkai, diameter tangkai, jumlah
tudung, lebar tudung, dan berat basah jamur. Hasil data kombinasi media tanam
pada media jamur tiram putih (Pleurotus ostreatus) berpengaruh nyata terhadap
pertumbuhan miselium 2 MST, diameter tangkai panen ke-1, jumlah tudung panen
ke-3, dan berat basah jamur tiram dengan nilai tertinggi pada panen ke-1 A3 (300 g
ampas tebu+ 300g serbuk kayu) yaitu 133,65 g. Pemberian ekstrak tauge
berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan miselium 2 MST dan 6 MST, panjang
tangkai panen ke-2, lebar tudung panen ke-2 dan panen ke-3, dan berat basah jamur
panen ke-2 dengan nilai tertinggi perlakuan E3 (45 ml/plot) yaitu 134,91 g. Interaksi
pemberian ampas tebu dan ekstrak tauge hanya berpengaruh nyata terhadap
parameter umur panen pada panen ke-1, hal ini disebabkan pemberian ampas tebu
dan ekstrak tauge dapat merangsang petumbuhan miselium dan pembentukan badan
jamur.