Abstract:
Teori empati dalam komunikasi interpersonal mendukung pendamping untuk lebih
peka pada perasaan anak-anak dengan memahami tantangan emosional mereka, dan
memberikan respons yang sesuai. Ketika pendamping menerapkan teori empati,
mereka dapat mengenali ekspresi verbal maupun nonverbal anak yang sering kali
mencerminkan perasaan yang belum bisa mereka ungkapkan secara langsung.
Dalam komunikasi interpersonal, penting untuk tidak hanya mendengar kata-kata
yang diucapkan, tetapi juga memahami perasaan yang tersembunyi di balik kata kata tersebut. Berdasarkan observasi peneliti, masalah yang dialami terdapat pada
banyak anak Down Syndrome mengalami kesulitan dalam mengelola emosi mereka
yang seringkali menyebabkan mereka merasa frustrasi, dan pada akhirnya
menimbulkan ledakan emosi atau tantrum. Berdasarkan permasalahan yang diteliti,
maka metode yang digunakan penulis adalah deskriptif kualitatif. Teknik yang
digunakan untuk mengumpulkan data adalah wawancara terstruktur, observasi, dan
dokumentasi yang dilakukan penulis di lokasi penelitian. Teknik analisis data yang
dilakukan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan
kesimpulan. Peneliti melakukan wawancara dengan 3 orang pendamping atau guru,
yang memiliki kemampuan dan pengalaman mengenai implementasi teori empati
serta hambatannya dalam pendampingan anak Down Syndrome tersebut.