Abstract:
Perkembangan media digital mendorong transformasi media massa di Indonesia,
termasuk majalah Tempo yang tetap konsisten menyampaikan kritik sosial dan
politik melalui karikatur. Karikatur yang dimuat dalam edisi September 2024
menjadi salah satu sarana bagi Majalah Tempo untuk mengkritik berbagai isu
sosial-politik yang tengah hangat diperbincangkan. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis nilai sarkasme pada tiga karikatur majalah Tempo edisi September
2024, yaitu “Lain Paus Lain Kaesang”, “Benarkah Akun Fufufafa Milik Gibran”,
dan “PON XXI Yang Berantakan”. Penelitian ini menggunakan teori semiotika
Roland Barthes untuk memahami bagaimana tanda-tanda visual dalam karikatur
membangun makna sarkastik. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa dokumentasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa tiga karikatur ini menggunakan sarkasme sebagai alat
komunikasi visual yang efektif dalam menyampaikan kritik terhadap isu-isu sosial
dan politik. Melalui gaya penyampaian yang satir, karikatur-karikatur ini tidak
hanya menghibur tetapi juga mendorong audiens untuk berpikir kritis terhadap
realitas yang terjadi di Indonesia.