Abstract:
Penyelenggaraan suatu proyek konstruksi merupakan serangkaian mekanisme
kegiatan atau pekerjaan yang kompleks, berlapis-lapis, dan saling bergantung.
Selain itu sifat pekerjaan sangat terpecah-pecah, terbagi-bagi, dan dipisahkan sesuai
dengan karakteristik dan profesi pekerjanya. Lokasi penelitian penulis ini berada di
kota Medan Provinsi Sumatera Utara tepatnya di SMA Negeri 9 Medan dengan
proyek pembangunan ruang kelas baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
persentase biaya dengan menggunakan 3 metode yaitu metode BOW, SNI 2018,
dan AHSP 2023 serta mengetahui metode mana yang paling ekonomis digunakan
untuk proyek tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan
membandingkan perkiraan anggaran biaya antara metode BOW dan SNI 2018,
diperoleh bahwa metode BOW lebih mahal 71% dibandingkan dengan metode SNI
2018 yaitu mempunyai selisih sekitar Rp 546.523.976,72, metode BOW 69 % lebih
mahal dibandingkan dengan metode AHSP tahun 2023 yaitu memiliki selisih
sekitar Rp527.783.467,85, dan metode AHSP tahun 2023 lebih mahal 8%
dibandingkan dengan metode SNI tahun 2018 yaitu dengan selisih sekitar
Rp18.740.508,87. Kemudian hasil estimasi biaya menggunakan metode SNI 2018
merupakan yang paling ekonomis dan menggunakan metode SNI 2018 juga
dijadikan sebagai nilai kontrak pembangunan ruang kelas di SMA Negeri 9 Medan.