Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pola komunikasi antarbudaya
dalam proses lamaran perkawinan pada keluarga suku Batak dan suku Jawa.
Pernikahan beda budaya telah menjadi fenomena yang biasa yang terjadi di
Indonesia. Perkawinan beda budaya suatu perkawinan yang terjadi antara
pasangan yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, dimana terdapat
penyatuan pola pikir dan cara hidup yang berbeda. Lokasi penelitian di Kelurahan
Tanjung Mulia Medan. Penelitian ini hanya meneliti sebatas pola komunikasi
antarbudaya dalam proses perkawinan. Jenis penelitian yang diambil peneliti
adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini, perkawinan dalam
masyarakat Batak yang menikah dengan suku Jawa menggunakan perkawinan
adat Batak memakai prinsip Dalil Na Tolu. Dalam perkawinan orang Batak ada
tahapan yang dilaksanakan walaupun di daerah Batak, secara garis besar adalah
tahap pemberian marga bagi si wanita Jawa dan adanya tahap perkawinan.
Peneliti menyimpulkan bahwa proses lamaran perkawinan pada keluarga suku
Batak Toba dengan suku Jawa yang ada di Kelurahan Tanjung Mulia Medan
berjalan sangat baik.Adapun faktor mempengaruhi pola komunikasi mereka
adalah perbedaan bahasa, perbedaan nilai dan perbedaan norma. Namun demikian
perbedaan pola komunikasi tidak membawa permasalahan yang besar bagi
komunikasi mereka, karena pada kenyataannya komunikasi yang tercipta masih
berjalan cukup baik dan membutuhkan proses adaptasi yang terus menerus dari
nilai – nilai yang berbeda yang akan dihadapi setiap harinya. Ini menggambarkan
pasangan nikah beda budaya memiliki cinta, kasih sayang dan nilai sosial yang
sangat tinggi yaitu dapat menghargai perbedaan yang ada pada diri mereka masing
– masing.