Abstract:
Perkembangan teknologi digital telah mengubah pola komunikasi, salah satunya
melalui pesan tertulis yang sering kali minim ekspresi atau dikenal sebagai dry text.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis representasi pola komunikasi digital
dalam film Dry Text. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif
menggunakan pendekatan semiotika Roland Barthes untuk mengungkap makna
denotasi dan konotasi dari adegan-adegan dalam film dengan teknik analisis data
berdasarkan tanda-tanda yang muncul melalui analisis visual, tekstual, dan
naratifnya. Hasil penelitian membahas bentuk-bentuk penggambaran fenomena dry
text dalam film, berupa kata-kata dan adegan yang menunjukkan komunikasi digital
dengan pesan yang cenderung datar, minim ekspresi, serta kurang empati. Temuan
ini diselaraskan dengan hasil wawancara dengan lima orang siswa SMA yang
mengkonfirmasi bahwa komunikasi dengan pesan dry text dapat menyebabkan
kesalahpahaman, rasa kurang dihargai, atau bahkan perasaan diabaikan. Dan hasil
analisis juga menunjukkan bahwa perkembangan teknologi komunikasi khususnya
dalam interaksi digital mempengaruhi bentuk pesan, pola interaksi, dan intensitas
komunikasi, di mana pesan menjadi lebih singkat dan fleksibel, tetapi berpotensi
menciptakan jarak emosional.