Abstract:
Latar beakang penelitian ini didadasari dari kondisi kehidupan
masayarakat yang tinggal didaerah konflik, akses informasi yang
dibatasi karena daerah dizona merah sangat rawan akan potensi
serangan. Untuk mendapatkan akses informasi peristiwa dan
bagaimana masayarakat disana menjalakan keseharian ditengah
kondisi yang mencekam. Masayarakat dunia mendapatkan informasi
dari para jurnalis yang ditugaskan khusus untuk memberikan informasi
kepada masyarakat luas. Namun, yang akan dikupas dalam penelitian
ini adalah cara jurnalis foto menyampaikan informasi melalui fotofotonya.
Peneliti
tertarik
untuk
mengangkat
foto
dari
seorang
jurnalis
perempuan
yang
ditugaskan
untuk
liputan
khusus
secara
embedded
karya
Adek
Berry.
Metode
yang
digunakan
adalah
analisis
semiotika
dengan
menggunakan
model
analisis
yang
digunakan
Charles
Sander
Pierce.
Metode
semiotika
pada
dasarnya
bersifat
kualitatif
yakni
sebuah
metode
yang
memfokuskan
pada
“tanda”
dan
“foto”
sebagai
objek
kajian.
Serta
bagaimana
peneliti
menafsirkan
dan
memahami
kode
dibalik
tanda
dan
foto
tersebut.
Hasil
penelitian
ini
mengungkapkan
bahwa
foto
karya
Adek
Berry
dalam
bukunya
Mata
Lensa
jejak
ketangguhan
seorang
jurnalis
foto
perempuan,
dapat
mengungkapakan
bagaimana
kehidupan
masayarakat
yang
hidup
didaearah
konflik
yang
harus
hidup
berdampingan
dengan
petugas
militir
yang
melindungi
mereka
dari
upaya
serangan
pihak
lain.
Foto
–
foto
yang
telah
dianalisis
cukup
memberikan
gambaran
bagaimana
kehidupan
masayrakat
disana
dan
bagaimana
seorang
jurnalis
foto
berkerja
di
daera
konflik
untuk
mewartakan
karyananya.