Abstract:
Di era modern ini, minat masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, terhadap
konser musik semakin meningkat. Banyak konsumen lebih suka membeli tiket secara daring
karena praktis, tetapi pembatalan tiket konser yang sering terjadi membuat mereka kecewa
dan merugikan. Metode penelitian normatif digunakan untuk meneliti hukum terkait, dengan
Pasal 1320 KUHPerdata sebagai pedoman dalam transaksi jual beli online. Wanprestasi
sering terjadi dalam penjualan tiket konser daring, yang mengakibatkan konsekuensi hukum
sesuai Pasal 1243 KUHPerdata. Pembeli berhak menuntut pelaksanaan perjanjian dan
kompensasi atas kerugian akibat ketidakprofesionalan penjual.
