Abstract:
Sektor perbankan di Indonesia memainkan peran krusial dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi dan aktivitas keuangan masyarakat. Namun, seiring dengan
perkembangan teknologi informasi, muncul ancaman keamanan seperti penipuan
dalam transaksi transfer dana. Fenomena ini menimbulkan kerugian finansial
signifikan bagi nasabah dan menurunkan kepercayaan terhadap sistem perbankan.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek yuridis terkait tindak pidana
penipuan dalam transaksi perbankan. Fokus penelitian mencakup kerangka hukum
di Indonesia yang mengatur penipuan transaksi perbankan, metode yang
digunakan oleh pelaku, serta upaya yang dilakukan perbankan untuk mencegah
tindak pidana penipuan dalam transaksi transfer dana.
Penelitian ini menganalisis aspek hukum tindak pidana penipuan dalam
transaksi transfer dana di sektor perbankan Indonesia, dengan fokus pada Bank
Syariah Indonesia (BSI). Jenis penelitian adalah deskriptif analitis dengan
pendekatan hukum empiris, meliputi kajian undang-undang dan kasus. Data
dikumpulkan melalui wawancara di Bank Syariah Indonesia (BSI) KC Medan S
Parman dan studi kepustakaan. Analisis dilakukan secara deskriptif untuk
menggambarkan regulasi dan efektivitas pencegahan penipuan dalam transaksi
perbankan. Penelitian ini bertujuan memberikan wawasan tentang penerapan
hukum dan upaya perbankan dalam mencegah penipuan.
Penipuan dalam transaksi perbankan, terutama transfer dana, mencakup
metode seperti sosial engineering dan skimming. Sosial engineering melibatkan
teknik seperti phishing dan vishing, sementara skimming menggunakan perangkat
untuk mencuri data kartu. Dampak dari penipuan ini bisa berupa kerugian
finansial dan psikologis. Faktor utama termasuk kurangnya kesadaran nasabah
dan kepercayaan berlebihan terhadap komunikasi tidak terverifikasi. Bank Syariah
Indonesia dan lembaga perbankan lainnya menerapkan prinsip kehati-hatian dan
edukasi nasabah untuk mengatasi masalah ini. Langkah-langkah preventif
meliputi verifikasi komunikasi, menjaga kerahasiaan informasi, dan menggunakan
aplikasi resmi. Kerja sama dengan pihak berwenang juga penting dalam
menangani penipuan