Abstract:
Beton merupakan salah satu bahan konstruksi bangunan yang paling dominan
digunakan pada struktur bangunan. Bersamaan dengan meningkatnya skala
pembangunan, kebutuhan beton di masa yang akan datang juga semakin besar. Oleh
karena itu, banyak percobaan dilakukan untuk menemukan sumber alami alternatif
sebagai substitusi dari agregat alam. Salah satunya dengan memanfaatkan limbah
serabut kelapa yang memiliki nilai ekonomis bagi masyarakat sebagai bahan
tambah dalam pembuatan beton. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
ketahanan beton berserat terhadap air rendaman Magnesium Sulfat. Penggunaan
sabut kelapa pada kasus ini terdiri atas 3 variasi yaitu 0,3% SK, 0,5% SK, dan 1%
SK dimana 1% ASP digunakan untuk setiap variasi. Hasil penelitian ini
menunjukkan kuat tekan beton tertinggi yaitu pada beton variasi 0,3% SK dengan
nilai kuat tekan 44,14 Mpa dan untuk nilai kuat tekan beton yang mengalami
penurunan terbesar yaitu pada beton variasi 1% SK sebesar 14,74 Mpa. Pengujian
perubahan massa menunjukkan bahwa penurunan terbesar terjadi pada beton variasi
1% SK denga rasio penurunan 11,1%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan
bahwa penambahan serat serabut kelapa pada campuran beton dapat mempengaruhi
tingkat durabilitas beton terhadap serangan Magnesium Sulfat dimana penggunaan
serat yang optimal adalah 0,3% terhadap berat beton