Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : Perencanaan manajemen
implementasi kurikulum merdeka belajar di SMP Negeri 1 Sitellu Tali Urang Jehe
Pakpak Bharat. Pelaksanaan manajemen implementasi kurikulum merdeka belajar
di SMP Negeri 1 Sitellu Tali Urang Jehe Pakpak Bharat dan Evaluasi manajemen
implementasi kurikulum merdeka belajar di SMP Negeri 1 Sitellu Tali Urang Jehe
Pakpak Bharat.. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Pengumpulan
data dilakukan dengan dokumentasi, observasi, dan wawancara. Teknik analisis
data menggunakan reduksi data, penyajian data dan kesimpulan. Hasil penelitian
dan kesimpulan adalah 1) Perencanaan manajemen implementasi kurikulum
merdeka belajar di SMP Negeri 1 Sitellu Tali Urang Jehe Pakpak Bharat belum
maksimal dimana persiapan matang mulai dari menyusun modul ajar ini belum ada
karya guru tersendiri, namun guru sudah paham terkait capain belajar, ATP,
kemudian assessment. Kemudian penggunaan model belajar juga belum maksimal
karena pembelajaran differensiasi juga belum terlaksana. Terkait media ajar dan
bahan ajar sudah digunakan guru namun, ini juga bukan karya guru itu sendiri. 2)
Pelaksanaan kurikulum Merdeka belajar di SMPN 1 Sitellu Tali Urang Jehe bahwa
guru sudah membuat modul ajar dan memahami isi yang ada didalam modul ajar
ini, namun modul ajar yang dibuat guru tidak sesuai dengan buku panduan guru
yang dipegang. Untuk media pembelajaran, guru sudah menggunakan media
inovatif berbasis video namun video yang digunakan bukan karya sendiri. Untuk
model pembelajaran pelaksanaannya Sebagian guru sudah menggunakan model
pembelajaran inovatif, namun Sebagian masih menggunakan model konvensional.
3) Evaluasi yang dilakukan ini bentuknya supervisi, dimana superisi dilakukan
kepala sekolah untuk mengevaluasi sejauh mana kelemahan dan kekurangan
implementasi kurikulum Merdeka ini dilaksanakan. Kemudian work shop juga
diadakan, didalam workshop juga dilakukan sebuah evaluasi-evaluasi untuk
kemajuan guru. Namun pelaksanaan supervisi hanya 1 kali dalam 1 semester, dan
ini dinilai kurang efektif untuk menyesuaikan kebutuhan guru dalam
mengimpelementasikan kurikulum Merdeka belajar.