Abstract:
Pertumbuhan popularitas film horor dapat dilihat dari tingginya jumlah produksi film horor
serta kesuksesannya di box office. Salah satu contoh film horor terkenal adalah Qodrat
disutradarai oleh Charles Gozali yang dirilis pada Oktober 2022 lalu. Qodrat merupakan
film genre horror yang dipadukan antara aksi dan religi berdurasi 102 menit dimana Vino
G. Bastian sebagai pemeran utama dalam film ini berperan sebagai seorang ustadz Qodrat.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui setiap scene yang menunjukkan rasa
takut dalam film horor Qodrat karya Charles Gozali serta untuk menarik kesimpulan dari
film tersebut apa saja yang menjadi penanda serta petanda melalui analisis semiotika.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis semiotika Ferdi nand de Saussure. Dalam teori ini semiotik dibagi menjadi dua bagian yaitu penanda (sig nifier) dan petanda (signified). Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati tanda-tanda
dalam beberapa scene yang mengandung rasa takut dalam film Qodrat. Pengamatan dil akukan dengan menonton film melalui platform streaming aplikasi dan melalukan tangkap
layar (screen capture) dari scene yang dinilai mengandung penanda serta petanda. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa dari kedua teori Hude dan teori Aditya tersebut dapat
terlihat perbedaan dimana hude mengekspresikan rasa takut itu terjadi pada perubahan ting kah laku sedangkan menurut Aditya penyebab rasa takut itu dapat terjadi karena takut yang
berhubungan dengan tempat contohnya takut kegelapan (achluphobia)