Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan usahatani padi dan untuk menganalisa besarnya tingkat risiko harga
yang dihadapi petani padi organik dan non organik. Metode analisis data yang
diugunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil dan
pembahasan penelitian, dapat disimpulkan bahwa pendapatan rata-rata dari
usahatani padi organik lebih tinggi yakni sebesar Rp. 33.495.500,00 sedangkan
pendapatan ratarata dari usahatani padi non organik adalah Rp. 26.831.196,43
dengan signifikansi 0,05. Karena nilai signifikansi 0,304 > 0,05 dan nilai Thitung <
Ttabel (1,048 < 2,048) maka H0 diterima dan H1 ditolak pada tingkat kepercayaan
95%. Artinya tidak ada perbedaan pendapatan antara usahatani padi organik
dengan usahatani padi non organik. Dengan demikian, hipotesis 1 terdapat
perbedaan usahatani padi organik dan non organik dilihat biaya produksi,
penerimaan dan pendapatan ditolak. Harga jual rata-rata padi organik sebesar Rp.
6.985,71 per kg sedangkan padi non organik sebesar Rp. 6.464,29 per kg. Risiko
harga yang harus ditanggung oleh petani padi non organik adalah sebesar 0,36
sedangkan padi organik risikonya lebih kecil yaitu 0,18. Nilai batas bawah yang
mungkin diterima oleh petani padi organik adalah sebesar Rp. 4.536,73 per kg
sedangkan batas bawah harga padi non organik yaitu sebesar Rp. 1.872,45 per kg.
Dengan demikian, hipotesis 2 besarnya risiko harga pada usahatani padi
organik lebih tinggi daripada padi non organik ditolak.