Abstract:
Saat ini, impian setiap perusahaan adalah mendapatkan peringkat baik
dengan meningkatkan pertumbuhan laba setiap tahunnya. Dengan cara ini
perusahaan akan bertahan lebih lama dan lebih menarik perhatian masyarakat.
Dalam industri kelapa sawit, TBS (Tandan Buah Segar) harus dikirim langsung
secepatnya setelah panen, sehingga Dump Truck menjadi kunci kelangsungan
operasional. Tentunya untuk menunjang kegiatan operasional, pengelolaan
persediaan perlengkapan seperti suku cadang merupakan hal yang sangat penting.
Oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah menganalisis strategi pengendalian
persediaan peralatan dengan menerapkan Metode Min-Max dalam meningkatkan
keuntungan pada perusahaan perkebunan kelapa sawit di PT. Sawit Jambi Lestari.
Ditinjau dari jenis data, pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Pada penelitian kualitatif ini,
tidak mengenal istilah populasi apalagi sampel. Informan yang menjadi sumber data
adalah Manager Kebun, Kepala Tata Usaha, Asisten Traksi dan Kepala Gudang
yang terlibat dalam operasional serta kinerja perkebunan kelapa sawit unit usaha.
Hasil penelitian diperoleh bahwa: 1) Strategi pengendalian manajemen
belum dinilai cukup efesien dan efektif, sebab nyatanya masih banyaknya truk yang
mogok karena menunggu sparepart yang belum tersedia. 2) Penerapan pembelian
barang sparepart juga belum dilaksanakan dengan baik dan benar, yakni pembelian
mendadak sering dilakukan. Hal ini berdasarkan pengakuan dari Kepala Tata Usaha
yang terlibat dalam proses pembelian tersebut. 3) Penerapan Metode Min-Max telah
berhasil membantu para informan terlibat dalam mengelola stock dengan benar, 4)
Pertumbuhan laba secara signifikan dari setelah penerapan metode Min-Max sudah
meningkat dan potensi buah restan berkurang di lapangan.