Research Repository

MODEL KOMUNIKASI SANGGAR TARI SORTALI DANCER DALAM MELESTARIKAN BUDAYA BATAK DI KOTA MEDAN

Show simple item record

dc.contributor.author YULIANTIKA, YULIANTIKA
dc.date.accessioned 2024-06-14T11:16:12Z
dc.date.available 2024-06-14T11:16:12Z
dc.date.issued 2024-05-12
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/23831
dc.description.abstract Pada saat ini kesenian tari mengalami pemusnahan sehingga membutuhkan upaya pelestarian, guna menjaga keberlangsungannya di tengah-tengah masyarakat. Hal itulah yang dilakukan sanggar tari Soltali Dancer kota Medan Sumatera Utara, yaitu dengan melakukan manajemen komunikasi yang baik agar upaya pelestarian seni tari berlangsung dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cara melakukan sikap yang sudah dijelaskan dibawah bahwasannya kita sudah menyebarluaskan pesan yang terkandung didalam tarian tor-tor tersebut. Dan tidak terlepas juga dari media sosial sebagai wadah ataupun fasilitator kita untuk memberitahukan dunia tentang tor-tor. Dan melakukan beberapa upaya dan mempromosikan seperti membuat pelatihan, Buat pertunjukan seni tari di tempat terbuka, membuka sanggar tari dan membuat komunitas, memodifikasi gerakan dan membuat tari lebih menarik dan dokumentasikan pertunjukan tari dan sebarkan di media sosial. Peneliti melihat berbagai Sanggar Sortali Dancer di Kota Medan berinteraksi dengan masyarakat lokal dalam melestarikan tor-tor agar mendapatkan image yang positif dalam menonton tarian tersebut, informasi yang berperan sebagai pimpinan mengatakan adanya tantangan yang di hadapi dalam menjaga nama baik Sanggar Sortali Dancer, komentar yang negatif, khususnya setiap membuat gebrakan baru ada saja yang mengomentari gerakan Tarian sehingga banyak mendapatkan komentar yang negatif. Perkembangan sangat di perlukan untuk melestarikan budaya tor-tor itu sendiri agar kaum mudah yang melihat/ menonton tidak terasa lebih cepat bosan. Strategi yang yang mereka terapkan, seperti pemanfaatan media sosial, komunikasi dari mulut ke mulut, partisipasi atau mengikuti event/fetival, serta melakukan promosi. en_US
dc.subject Seni Tari en_US
dc.subject Pelestarian Budaya en_US
dc.subject Tor-Tor en_US
dc.title MODEL KOMUNIKASI SANGGAR TARI SORTALI DANCER DALAM MELESTARIKAN BUDAYA BATAK DI KOTA MEDAN en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account