Abstract:
Pada saat ini kesenian tari mengalami pemusnahan sehingga membutuhkan upaya
pelestarian, guna menjaga keberlangsungannya di tengah-tengah masyarakat. Hal
itulah yang dilakukan sanggar tari Soltali Dancer kota Medan Sumatera Utara,
yaitu dengan melakukan manajemen komunikasi yang baik agar upaya pelestarian
seni tari berlangsung dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara,
observasi dan dokumentasi. Analisis data penelitian menggunakan tahap reduksi
data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa cara melakukan sikap yang sudah dijelaskan dibawah bahwasannya kita
sudah menyebarluaskan pesan yang terkandung didalam tarian tor-tor tersebut.
Dan tidak terlepas juga dari media sosial sebagai wadah ataupun fasilitator kita
untuk memberitahukan dunia tentang tor-tor. Dan melakukan beberapa upaya dan
mempromosikan seperti membuat pelatihan, Buat pertunjukan seni tari di tempat
terbuka, membuka sanggar tari dan membuat komunitas, memodifikasi gerakan
dan membuat tari lebih menarik dan dokumentasikan pertunjukan tari dan
sebarkan di media sosial. Peneliti melihat berbagai Sanggar Sortali Dancer di Kota
Medan berinteraksi dengan masyarakat lokal dalam melestarikan tor-tor agar
mendapatkan image yang positif dalam menonton tarian tersebut, informasi yang
berperan sebagai pimpinan mengatakan adanya tantangan yang di hadapi dalam
menjaga nama baik Sanggar Sortali Dancer, komentar yang negatif, khususnya
setiap membuat gebrakan baru ada saja yang mengomentari gerakan Tarian
sehingga banyak mendapatkan komentar yang negatif. Perkembangan sangat di
perlukan untuk melestarikan budaya tor-tor itu sendiri agar kaum mudah yang
melihat/ menonton tidak terasa lebih cepat bosan. Strategi yang yang mereka
terapkan, seperti pemanfaatan media sosial, komunikasi dari mulut ke mulut,
partisipasi atau mengikuti event/fetival, serta melakukan promosi.