Abstract:
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kinerja keuangan Pemerintah
Daerah Kota Langsa dengan menggunakan analisis Rasio Kemandirian, Rasio
Ketergantungan, Rasio Derajat Desentralisasi, Rasio Efektivitas, Rasio Efisiensi
dan Rasio Keserasian Belanja, kemudian mengukur tingkat kemampuan
keuangan Pemerintah Kota Langsa melalui Share dan Growth, dan Peta
Kemampuan Keuangan.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan objek yang
diteliti adalah data Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
Kota Langsa Tahun Anggaran 2012-2016. Metode pengumpulan data yang
digunakan, observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian dari tahun 2012-2016 menunjukkan bahwa pada Rasio
Kemandirian tergolong rendah, dimana tingkat pencapaian rata-rata sebesar
12,59%. Pada Rasio Ketergantungan kinerja keuangan masuk dalam kriteria
sangat tinggi, dengan rata-rata sebesar 88,99%. Kinerja keuangan berdasarkan
Rasio Derajat Desentralisasi masuk dalam kriteria kurang, dimana diperoleh hasil
rata-rata sebesar 11,01%. Kemudian pada Rasio Efektivitas kinerja keuangan
masuk dalam kriteria cukup efektif, dimana perolehan rata-rata sebesar 86,21%.
Selanjutnya pada Rasio Efisiensi kinerja keuangan tergolong efisien, dengan
rata-rata sebesar 10,38% dan berdasarkan Rasio Keserasian Belanja pada Rasio
Belanja Tidak Langsung memperoleh rata-rata sebesar 85,48%, sedangkan pada
Rasio Belanja Langsung memperoleh rata-rata sebesar 60,40%. Tingkat
kemampuan keuangan melalui share dan growth dan pemetaan kemampuan
keuangan daerah tahun 2012-2016 posisi Pemko Langsa berada pada Kuadran II,
yaitu kondisi yang belum ideal. Pada Pemerintah Kota Langsa pendapatan belum
mencapai target yang disebabkan oleh rendahnya pendapatan asli daerah hanya
sebesar 11,00%. Kemudian meningkatnya belanja daerah Kota Langsa
disebabkan oleh besarnya biaya yang dikeluarkan untuk belanja pegawai, yaitu
sebesar 90,37% dan belanja modal sebesar 46,63%.