Abstract:
Bata merah merupakan salah satu jenis bahan bangunan yang sampai saat ini masih
digunakan. Bata merah pada umumnya dibakar dengan menggunakan suhu yang
cukup tinggi, hal tersebut menimbulkan masalah lingkungan karena menghasilkan
karbon dioksida (CO2) ke udara. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
alternatif proses pembuatan dan komposisi optimal bata tanpa bakar dengan
campuran serat kelapa sawit (SKS) dan untuk mengetahui nilai daya tahan pada
bata tanpa bakar dengan bahan tambah SKS. Penelitian ini menggunakan metode
studi literatur dan metode eksperimen dengan cara membuat bata tanpa bakar
dengan inovasi material pembentuknya selain tanah juga ditambahkan pasir, semen,
kapur, dan SKS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan daya
serap bata dengan bahan tambah SKS dengan rata-rata nilai sebesar 0,327%
dibandingkan dengan bata kontrol dengan rata-rata nilai sebesar 0,286%. Nilai
kadar garam bata tanpa bakar yaitu 0,00215625%. Rata-rata berat jenis bata tanpa
bakar sebesar 1,44 kg/cm. Dengan komposisi 67% tanah + 8% pengikat (semen dan
kapur) + 17% pasir dan 8% SKS menunjukkan peningkatakan daya serap air selama
12 siklus sebesar 33,65% untuk variasi Cement Galong SKS (CGS) dan 20,13%
untuk variasi Lime Galong SKS (LGS). Namun peningkatan daya serap air pada
bata dengan bahan tambah SKS setelah 12 siklus tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap kondisi fisik bata tanpa bakar. Berdasarkan hasil tersebut dapat
dilihat bahwa penambahan serat kelapa sawit (SKS) pada bata tanpa bakar dapat
memperlambat proses kehancuran bata.