Research Repository

Strategi Pengembangan Agribisnis Jahe (Zingiber officinale) di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba

Show simple item record

dc.contributor.author Lubis, Vida Ananda Rizky
dc.date.accessioned 2023-11-29T10:23:01Z
dc.date.available 2023-11-29T10:23:01Z
dc.date.issued 2023-09-04
dc.identifier.uri http://repository.umsu.ac.id/handle/123456789/23447
dc.description.abstract Penelitian ini dilakukan pada akhir bulan Juni sampai awal bulan Juli 2023. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor internal pengembangan agribisnis jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba, untuk mengetahui faktor eksternal pengembangan agribisnis jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba, dan menentukan strategi pengembangan agribisnis Jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba. Untuk menganalisis pengembangan agribisnis Jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba faktor internal dan eksternal menggunakan SWOT. Untuk menganalisis strategi pengembangan agribisnis Jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Sampel dalam penelitian ini adalah 16 petani, 2 orang pedagang pengumpul, 1 tokoh masyarakat, 1 orang Koordinator Balai Penyuluhan Kecamatan Porsea dan 1 orang pemangku kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten Toba Bidang Pangan dan Hortikultura. Lokasi penelitian terletak di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor internal kekuatan yaitu ketersediaan sarana produksi, kualitas jahe yang baik, kesesuaian lahan, ketersediaan teknologi, kualitas tenaga kerja (SDM), pengendalian hama dan perencanaan produksi. Kelemahan yaitu Akses pupuk kimia sulit dijangkau, kurangnya ketersediaan pestisida, kondisi infrastruktur jalan yang buruk, kurangnya bibit, sumber bibit milik sendiri dan penentuan harga jahe ditentukan oleh pedagang pengumpul. Faktor eksternal peluang yaitu Peluang ekspor, segmentasi pasar, kebijakan pemerintah, adanya lembaga informasi, adanya lembaga penyuluhan dan pengalaman bertani. Ancaman yaitu serangan hama dan OPT, ketidakpastian harga jahe, kondisi pasar yang tidak stabil dan kondisi iklim yang tidak stabil. Prioritas strategi berdasarkan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) merupakan pengembangan melalui peningkatan sarana produksi budidaya jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka penulis dapat memberikan saran terkait kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten Toba yaitu Pemerintah Kabupaten Toba perlu menambah ketersediaan sarana/prasarana budidaya jahe seperti bibit besertifikat, pupuk kimia, pestisida dan obat-obatan. en_US
dc.publisher UMSU en_US
dc.subject Internal en_US
dc.subject Eksternal, en_US
dc.subject SWOT en_US
dc.title Strategi Pengembangan Agribisnis Jahe (Zingiber officinale) di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba en_US
dc.type Thesis en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search DSpace


Browse

My Account