Abstract:
Penelitian ini dilakukan pada akhir bulan Juni sampai awal bulan Juli
2023. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor internal pengembangan
agribisnis jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba, untuk
mengetahui faktor eksternal pengembangan agribisnis jahe di Desa Amborgang
Kecamatan Porsea Kabupaten Toba, dan menentukan strategi pengembangan
agribisnis Jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba. Untuk
menganalisis pengembangan agribisnis Jahe di Desa Amborgang Kecamatan
Porsea Kabupaten Toba faktor internal dan eksternal menggunakan SWOT. Untuk
menganalisis strategi pengembangan agribisnis Jahe di Desa Amborgang
Kecamatan Porsea Kabupaten Toba menggunakan metode Analytical Hierarchy
Process (AHP). Sampel dalam penelitian ini adalah 16 petani, 2 orang pedagang
pengumpul, 1 tokoh masyarakat, 1 orang Koordinator Balai Penyuluhan
Kecamatan Porsea dan 1 orang pemangku kebijakan Dinas Pertanian Kabupaten
Toba Bidang Pangan dan Hortikultura. Lokasi penelitian terletak di Desa
Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa faktor internal
kekuatan yaitu ketersediaan sarana produksi, kualitas jahe yang baik, kesesuaian
lahan, ketersediaan teknologi, kualitas tenaga kerja (SDM), pengendalian hama
dan perencanaan produksi. Kelemahan yaitu Akses pupuk kimia sulit dijangkau,
kurangnya ketersediaan pestisida, kondisi infrastruktur jalan yang buruk,
kurangnya bibit, sumber bibit milik sendiri dan penentuan harga jahe ditentukan
oleh pedagang pengumpul. Faktor eksternal peluang yaitu Peluang ekspor,
segmentasi pasar, kebijakan pemerintah, adanya lembaga informasi, adanya
lembaga penyuluhan dan pengalaman bertani. Ancaman yaitu serangan hama
dan OPT, ketidakpastian harga jahe, kondisi pasar yang tidak stabil dan kondisi
iklim yang tidak stabil. Prioritas strategi berdasarkan metode AHP (Analytical
Hierarchy Process) merupakan pengembangan melalui peningkatan sarana
produksi budidaya jahe di Desa Amborgang Kecamatan Porsea Kabupaten Toba.
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka penulis dapat memberikan
saran terkait kebijakan yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah Kabupaten
Toba yaitu Pemerintah Kabupaten Toba perlu menambah ketersediaan
sarana/prasarana budidaya jahe seperti bibit besertifikat, pupuk kimia, pestisida
dan obat-obatan.