Abstract:
Penelitian ini membahas tentang kinerja persimpangan akibat pembangunan SPBU
Pertamina yang signifikan di Jalan Kesatria - Jalan Aksara - Jalan Pukat II pada jam sibuk
pagi dan sore, di mana jumlah kendaraan meningkat karena aktivitas masyarakat yang
berangkat dan pulang dari pekerjaan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
dampak pembangunan SPBU Pertamina terhadap lalu lintas di persimpangan ini dan
mencari solusi untuk mengatasi masalah yang muncul. Metode penelitian menggunakan
Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI 2014) untuk menghitung kinerja persimpangan.
Hasil analisis menunjukkan bahwa pada tahun 2023, kapasitas simpang Jalan Kesatria -
Jalan Aksara - Jalan Pukat II adalah 596 untuk pendekat Timur, 346 untuk pendekat Barat,
372 untuk pendekat Selatan, dan 596 untuk pendekat Utara. Namun, tingkat pelayanan di
semua pendekat adalah buruk, dengan derajat kejenuhan di atas 0,90. Dampak yang
signifikan terlihat dari analisis tundaan dan panjang antrian. Tundaan terburuk terjadi pada
pendekat Selatan dengan tundaan sekitar 1256 detik, sedangkan panjang antrian tertinggi
adalah 154 meter, juga pada pendekat Selatan. Berdasarkan temuan ini, diperlukan tindakan
perbaikan. Beberapa solusi yang dapat dipertimbangkan termasuk pelebaran kapasitas ruas
persimpangan, pengaturan waktu siklus, dan perubahan fase dari fase 4 ke fase 3. Tindakan
ini diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas, mengurangi tundaan, dan
mengurangi panjang antrian pada persimpangan ini. Dalam rangka menghadapi masalah
lalu lintas yang semakin kompleks, penelitian ini memberikan pemahaman yang penting
tentang kinerja persimpangan dan menunjukkan perlunya tindakan untuk mengatasi
masalah tersebut.