Abstract:
Jalan raya merupakan bagian dari sarana transportasi darat yang memiliki
peranan penting untuk menghubungkan suatu tempat ke tempat lain, pertumbuhan
penduduk serta kepemilikan kendaraan akan memacu peningkatan aktifitas
penduduk itu sendiri. Aktifitas penduduk suatu perkotaan dapat timbul oleh adanya
kawasan penarik (attractive) dan kawasan bangkitan (generation) yang
meningkatkan tuntutan lalu lintas (traffic demand). Pesatnya perkembangan kota
Medan memerlukan perhatian maupun penialian kerja untuk kondisi persimpangan,
terutama pada perkotaan yang ketersedian ruang yang sangat terbatas. Oleh karena
itu pengelolaan pada lalu lintas sangatlah penting, sehingga perlu diketahui
karakteristik volume dan kapasitas pada ruas jalan, hubungan pada panjang antrian
dengan tundaan pada persimpangan. pengambilan data primer yaitu data yang
diperoleh dari hasil survei lapangan yang berlokasi yang di pilih untuk di teliti
dipersimpangan Jl. SM Raja – Jl. Turi – Jl. Pelangi dan data sekunder berupa teori
– teori dan perhitungan dari denah lokasi dan PKJI, 2014 yang berkaitan dengan
studi ini penelitian kasus ini. Analisa data berupa perhitungan nilai antrian, tundaan,
serta panjang antrian, nilai derajat kejenuhan pada pendekat – pendekat
persimpangan yang mana data diperoleh dari hasil survei yang dilakukan satu
minggu terhadap volume lalu lintas dengan menggunakan metode PKJI 2014
(Pedoman Kapasitas Indonesia 2014). Hasil dari survei ini menununjukkan nilai
derajat jenuh, panjang antrian dan tundaan lalu lintas pada Jl. SM Raja – Jl. Turi –
Jl. Pelangi yaitu nilai derajat jenuh 0,68, 0,68, 0,77, 0,78, nilai panjang antrian 40
meter, 37,78 meter, 80 meter dan 84 meter, nilai tundaan lalu lintas rata – rata 46,86
det/skr, 46,23 det/skr, 41,17 det/skr, 41,35 det/skr.