Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya kasus perundungan yang terjadi di
Sekolah Menengah Pertama 04 Tapanuli Tengah. Beberapa kasusnya adalah kasus
perundungan menghina nama orang tua siswa, mengolok-olok pekerjaan orang
tua, pakaian bahkan sampai perundungan secara fisik. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui komunikasi interpersonal guru dalam penanganan perilaku
perundungan yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama 04 Tapanuli Tengah.
Teori yang digunakan yaitu Komunikasi Interpersonal. Jenis penelitian ini adalah
deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode wawancara,
dokumentasi, dan observasi. Analisis data dilakukan dengan metode analisis
deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan data yang diperoleh melalui instrumen
penelitian dengan narasumber yang terdiri dari 11 orang, diantaranya 1 guru
Bimbingan Konseling dan 10 orang siswa pelaku perundungan. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa peran guru yang peneliti amati sudah berjalan dengan
maksimal dalam meminimalisir kasus perundungan di Sekolah Menengah
Pertama Muhammadiyah 04 Tapanuli Tengah. Melalui peran guru sebagai
mediator,motivator,penasehat dan pembimbing, guru mampu meminimalisir kasus
perundungan yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama 04 Tapanuli Tengah
dengan cara penanganan berupa memberi motivasi melalui hukuman serta surat
panggilan orang tua.