Abstract:
Beton disusun dari agregat kasar, agregat halus, air dan semen. Agregat halus
yang digunakan biasanya adalah pasir alam maupun pasir yang dihasilkan oleh
industri pemecah batu, Pasir pantai memiliki karakteristik butiran yang halus dan
bulat, gradasi (susunan besar butiran) yang seragam serta mengandung garam garaman yang tidak menguntungkan bagi beton, sehingga disarankan untuk tidak
digunakan dalam pembuatan beton. Akan tetapi masyarakat yang tinggal di pesisir
pantai masih menggunakan pasir pantai sebagai salah satu agregat halus pada
beton dengan alasan mudah didapat. Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan
dan teknologi maka semakin banyak pula penelitian yang dilakukan, salah satu
usaha untuk melakukan peningkatan mutu dan kekuatan beton diantaranya dengan
menambahkan zat aditif seperti Sikacim Concrete Additive. Sikacim Concrete
Additive merupakan bahan tambahan / campuran beton yang dapat mempercepat
dalam proses pengerasan beton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh penggunaan pasir pantai dengan persentase 30%, 50%,
dan 70% serta bahan tambah berupa Sikacim Concrete Additive sebanyak 0,8%
terhadap kuat lentur beton pada benda uji balok dengan umur rencana 28 hari.
Dari penelitian yang telah dilakukan, pengaruh penggunaan campuran pasir pantai
terhadap kuat lentur beton tanpa bahan tambah pada benda uji balok memiliki
nilai yang termasuk rendah, oleh karena itu digunakan bahan tambah Sikacim
Concrete Additive guna meningkatkan nilai kuat lentur.