Abstract:
Berdasarkan data Euromonitor, volume penjualan kopi siap mium diindonesia
diperkirakan sebanyak 225 juta liter pada tahun 2022. Tentu jumlah ini meningkat
sebanyak 3,2% dibandingkan tahun sebelumnya. Permintaan akan minuman kopi
ini ditandai dengan semakin banyaknya usaha kedai kopi (Coffee Shop) yang
bermunculan serta merek biji kopi yang semakin banyak di hampir seluruh kota di
Indonesia. Sama seperti kota lainnya yang ada di Indonesia, Kecamatan Stabat
juga mengalami pertumbuhan industri kopi atau kedai-kedai kopi yang semakin
bermunculan dengan konsepnya masing masing, Dari yang menyediakan berbagai
menu kopi hingga varian non kopi. Dari yang menjual biji kopi hingga yang sudah
memproduksi kopi siap minum. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan
menganalisis pengaruh kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan
pembelian pada Blackbeans di Kecamatan Stabat. Keputusan pembelian adalah
proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi
dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya (Olson,
2013). Menurut (P. Kotler & Keller, 2016b) bahwa kualitas produk merupakan
suatu kemampuan produk dalam melakukan fungsi-fungsinya, kemampuan itu
meliputi daya tahan, kehandalan, ketelitian yang diperoleh dengan secara
keseluruhan. Citra merek merupakan kumpulan kesan yang ada dibenak
konsumen mengenai suatu merek yang dirangkai dalam ingatan-ingatan
konsumen terhadap merek tersebut (Ahsan, 2020). Adapun penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis linear berganda.
Adapun hasil penelitian menunjukkan Secara parsial Kualitas Produk
berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Pelanggan
Blackbeans di Kecamatan Stabat. Secara parsial Citra Merek berpengaruh
signifikan terhadap Keputusan Pembelian pada Pelanggan Blackbeans di
Kecamatan Stabat. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan
terdapat pengaruh Kualitas Produk dan Citra Merek pada Pelanggan Blackbeans
di Kecamatan Stabat. Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien
determinasi (R square) yang diperoleh sebesar 0,434, hasil ini memiliki arti
bahwa 43,4% variabel Keputusan Pembelian dapat dijelaskan oleh variabel
Kualitas Produk, Citra Merek dan sedangkan sisanya sebesar 56,6% diterangkan
oleh variabel lain yang tidak diteliti.