Abstract:
Penelitian ini dilatar belakangi persepsi publik yang muncul akibat
penggunaan pakaian juri liga dangdut Indonesia. Di mana penggunaan busana
untuk masing-masing juri memiliki model yang berbeda dan membuat cara
pandang seseorang juga berbeda. Persepsi seseorang tidak muncul begitu saja
tentu ada faktor yang mempengaruhi. Faktor yang menyebabkan kedua belah
pihak yang melihat dapat memberikan interpretasi yang berbeda terhadap yang
mereka lihat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana persepsi
masyarakat desa patumbak kampung terhadap gaya busana juri liga dangdut
Indonesia dan untuk mengetahui bagaimana peran masyarakat dalam menyikapi
gaya busana yang digunakan oleh juri liga dangdut Indonesia. Teori yang
digunakan adalah teori komunikasi, komunikasi non verbal, komunikasi
artifaktual. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif. Narasumber yang
dipilih sebanyak 5 orang dengan menggunakan metode snowball sampling,
kemudian data analisis menggunakan data kualitatif. Hasil penelitian ini Busana
yang digunakan oleh juri liga dangdut indonesia cukup mempengaruhi masyarakat
dalam memilih model dan warna busana sesuai dengan apa yang dilihat oleh
masyarakat. Dalam menyikapi penggunaan busana juri liga dangdut indonesia,
peran dari masyarakat desa patumbak kampung adalah menempatkan busana yang
pantas digunakan oleh anak-anak dan orang dewasa kemudian menempatkan
penggunaan busana tersebut pada kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan
penggunaan busana tersebut.