Abstract:
Kelor diketahui mengandung lebih dari 90 jenis nutrisi berupa vitamin
esensial, mineral, asam amino, anti penuaan dan anti inflamasi. Berbagai bagian
dari tanaman kelor bertindak sebagai stimulan jantung dan peredaran darah,
menurunkan kolesterol, antioksidan, anti diabetik, anti bakteri dan anti-jamur.
Oleh karena itu peneliti menggunakan variasi umur panen daun kelor dan metode
pengeringan. Penelitian ini bertujuan, (1) Untuk melihat pengaruh umur panen
daun kelor (Moringa oleifera) terhadap mut teh herbal daun kelor. (2) Untuk
melihat pengaruh cara pengeringan yang digunakan terhadap mutu teh herbal
daun kelor (Moringa oleifera). (3) Untuk mengetahui cara pengeringan yang tepat
dalam pengeringan dan daun kelor (Moringa Oleifera) pada beberapa tingkat
umur panen terhadap mutu teh herbal. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)
faktorial dengan dua ulangan. Faktor I adalah Umur Daun Kelor dengan simbol
(D) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : D1 (Daun Muda), D2 (Daun Sedang) dan D3
(Daun Tua). Faktor II adalah Metode Pengeringan dengan simbol (P) yang terdiri
dari 3 taraf yaitu : P1 (Matahari), P2 (Vakum) dan P3 (Dehumidifier). Parameter
yang diamati meliputi kadar air, vitamin C, kadar antioksidan, rendemen,
organoleptik warna, organoleptik aroma dan organoleptik rasa.
Hasil penelitian ini adalah umur panen daun kelor memberikaan
pengaruh yang berbeda sangat nyata pada taraf p<0,01 terhadap vitamin C dan
rendemen dan pada kadar antioksidan memberikan pengaruh berbeda nyata.
Metode pengeringan memberikan pengaruh berbeda sangat nyata pada taraf
p<0,01 terhadap kadar air vitamin C, organoleptik warna, organoleptik aroma dan
organoleptik rasa. Interaksi antara umur panen daun kelor dan metode
pengeringan memberikan pengaruh tidak nyata pada taraf p>0,05 terhadap kadar
air, vitamin C, kadar antioksidan, rendemen, organoleptik warna, organoleptik
aroma dan organoleptik rasa. Perlakuan terbaik pada penelitian ini ditunjukkan
pada parameter kadar antioksidan dengan perlakuan umur panen daun kelor D1
sebesar 74,66% dan metode pengeringan P1 sebesar 72,54%. Selain itu pada
penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan pengeringan menggunakan
daun kelor pada fase daun muda dan menggunakan metode sinar matahari dengan
suhu sekitar 30ºC - 50ºC agar kandungan pada daun tidak rusak.