Abstract:
Salah satu komponen terpenting dalam sistem pembangkitan listrik yaitu
transformator daya. Transformator daya memiliki minyak isolator cair sebagai
pendingin maka kualitas minyak merupakan hal yang harus sangat diperhatikan
karena memiliki kondisi ketidaknormal jika terjadinya gangguan panas berlebih
pada tansformator daya yang mengakibatkan kebakaran. Metode yang dapat
digunakan untuk mengetahui gangguan yang terjadi pada minyak isolasi
transformator daya adalah dengan metode pengujian Dissolved Gas Analysis
(DGA). Dalam tesis ini, pengujian DGA menggunakan interpretasi dari IEEE Std
C57-104-2008. Metode yang digunakan untuk mencari analisa gangguan
ketidaknormalan minyak trafo ialah dengan 4 metode yaitu metode TDCG (Total
Dissolved Combustible Gas), Rogers Rasio, Key Gas, dan Duval Triangle. Dari
hasil analisa yang dilakukan menunjukkan metode TDCG memiliki kandungan
gas 1565 ppm berada pada kondisi 2, metode Rogers Rasio menghasilkan gejala
panas berlebih yang mencapai temperature 300-700oC, metode Key Gas
menyebabkan gangguan Overheating Oil, dan metode Duval Triangle
menghasilkan D1 = Discharge of Low Energy, T2 = Thermal Fault 300-700ºC,
dan T3 = Thermal Faults Exceeding 700ºC. Untuk menghilangkan berbagai jenis
gangguan gas ketidaknormalan serta memperbaiki kualitas minyak isolasi
transformator daya dapat dilakukan dengan menggunakan purifikasi. Dari hasil
purifikasi minyak trafo penurunan kandungan gas menjadi 243 ppm berada pada
kondisi 1, sehingga kualitas minyak isolasi transformator daya tersebut dalam
keadaan murni dan layak untuk digunakan kembali di PT. Perta Arun Gas
Lhokseumawe.