Abstract:
Dalam penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tentu saja kita harus
memperhatikan beberapa faktor salah satunya adalah lokasi tempat pemasangan
PLTS dan beban yang akan ditanggung PLTS tersebut. Dengan melihat potensi
matahari di Indonesia seperti yang telah dijelaskan di atas, maka dinilai
pemanfaatan PLTS sangat efektif digunakan. Penulis menganggap perlunya untuk
menganalisis terlebih dahulu sebagai acuan penentuan kapasitas PLTS yang dapat
membebani beban untuk kebutuhan gedung server pada kantor bupati Labuhan
Batu. Hal yang juga melatar belakangi penelitian ini adalah karena seringnya
terjadi pemadaman listrik yang diakibatkan oleh perawatan oleh pihak PLN. Pada
penelitian ini dibutuhkan data intensitas cahaya matahari, luas area rooftop pada
gedung utama kantor bupati dan total beban pada gedung server yang akan
disuplai oleh PLTS. Data intensitas cahaya matahari diambil menggunakan
software Homer, kemudian data luas area rooftop diambil melalui software
berbasis web yaitu Heliocope dan data beban diambil melalui data pembayaran
penggunaan daya pada beban gedung server. Setelah dilakukan penelitian maka
didapat data beban yang ada adalah sebesar 4.127 kWh/bulan dengan rata – rata
penggunaan daya 5,7 kWh/jam. Untuk mensuplai beban yang ada setelah
dilakukan perhitungan maka dibutuhkan PLTS dengan kapastias 34,159 WP
dengan 122 panel kapastias masing – masing 280 WP. Dengan menggunakan
Helioscope diketahui luas area rooftop pada gedung kantor bupati dapat dipasang
panel sebanyak 148 Modul sedangkan kebutuhan panel hanya 122 Modul, maka
rooftop kantor bupati labuhan batu dapat dipasang jumlah panel untuk mensuplai
beban yang ada pada gedung server. Dari segi ekonomis total biaya pembangunan
PLTS untuk mensupai gedung server setelah dilakukan simulasi pada software
HOMER membutuhkan dana sebesar Rp. 247.779.900 dengan biaya per kWh
adalah Rp.2.189.