Abstract:
Self Compacting Concrete (SCC) adalah beton inovatif yang tidak memerlukan
getaran untuk penempatan dan pemadatan. Ia mampu mengalir di bawah bobotnya
sendiri, benar-benar mengisi bekisting dan mencapai pemadatan penuh, bahkan
dengan adanya tulangan yang padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
perbandingan dan pengaruh dari bahan tambah ban vulkanisir (BV) dan variasi
serat bambu (SB) dengan FAS berbeda terhadap workability, karakteristik, serta
kekuatan beton SCC pada umur 28 hari. Metode yang digunakan dalam
pembuatan beton adalah EFNARC dan jurnal-jurnal. Dalam pembuatan beton
SCC menggunakan 4 variasi campuran yaitu: V0%, V0,5%, V0,8%, dan V1%
serta digunakan 2 faktor air semen (FAS) yaitu: 0,40 dan 0,45. Hasil pengujian
karakteristik dan kuat tekan pada FAS 0,40 yang memenuhi syarat beton SCC
adalah V0% dengan nilai slump flow 63 cm dan nilai kuat tekan sebesar 11 MPa.
Sedangkan untuk FAS 0,45 yang memenuhi syarat beton SCC adalah V0%
dengan nilai slump flow 72 cm dan kuat tekan 10 MPa. Hal ini terjadi karena sifat
dari serat bambu dalam menyerap air cukup tinggi serta membuat adonan
mengental dan kandungan silica dalam ban vulkanisir (BV) melebihi kebutuhan,
jadi berpengaruh terhadap workability beton SCC sehingga pada saat proses
pemadatan tidak sempurna.