Abstract:
Tidak adanya program pemerintah daerah untuk menanggulangi permasalahan
yang ada di sungai Kabupaten Deli Serdang, menjadikan anak muda di daerah
tersebut bergerak menjadi relawan. Relawan memiliki peranan penting dalam
membangun pola hidup bersih dan sehat masyarakat kecamatan Percut Sei Tuan.
Salah satunya adalah relawan GPS (Gerakan Peduli Sungai). Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pola komunikasi yang digunakan oleh Gerakan
Peduli Sungai dalam Membangun Kesadaran Masyarakat terhadap Kebersihan
Sungai di Kecamatan Percut Sei Tuan. Metode penelitian yang digunakan adalah
analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang bersifat menggambarkan
dan menguraikan keadaan sebenarnya yang terjadi berdasarkan fakta. Data
diperoleh melalui wawancara dengan 3 responden terdiri dari ketua komunitas
Relawan Gerakan Peduli Sungai (GPS) Tembung dan 2 masyarakat yang tinggal
disekitar sungai. GPS melaukan pembuatan dan pemasangan waste trap
merupakan sebuah inovasi baru dan pertama di Sumatera Utara yang berfungsi
untuk meminimalisir sampah sampah yang mencemari aliran sungai, agar tidak
terbuang dan mencemari laut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa GPS
menggunakan pola komunikasi sirkular yaitu terjadinya arus dari komunikan ke
komunikator sebagi penentu utama keberhasilan komunikasi.