Abstract:
Perkerasan Jalan merupakan campuran antara agregat dengan bahan pengikat
yang digunakan untuk melayani beban lalu lintas. Dengan agregat halus dan
agregat kasar sebagai agregat dan aspal sebagai bahan pengikat. Dalam
pengerjaan perkerasan jalan dibutuhkan mutu perkerasan yang baik. Maka dengan
ini perkerasan haruslah memiliki mutu aspal yang baik juga. Dengan inovasi
menambahkan bahan aditif seperti Karet (EVA) dan Polythylene (PET,HDPE dan
LDPE) dapat meningkatkan mutu aspal dengan melihat adanya peningkatan nilai
stabilitas Marshall. Penggunaan bahan aditif seperti limbah plastik Low Density
Polythylene sebagai bahan tambah aspal juga diharapkan menjadi solusi akan
masalah sampah plastik yang ada di Indonesia. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilaksanakan di Laboratorium
PT.Adhi Karya, Lantasan Baru, Patumbak. Kadar plastik LDPE yang digunakan
yaitu 1,5%, 2% dan 2,5%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
variasi dari penambahan plastik LDPE dengan metode Marshall dan untuk
mengetahui KAO pada penambahan plastik LDPE 1,5%, 2% dan 2,5% dari berat
total aspal yang digunakan dalam campuran aspal panas untuk lapis AC-WC.
Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa semua persen variasi
penambahan plastik LDPE lolos standar Spesifikasi Umum Bina Marga 2018
seperti nilai Stabilitas, Bulk density, VIM, VMA, dan Flow. Penambahan limbah
plastik LDPE berpengaruh baik dan dapat meningkatkan kinerja campuran aspal
dengan melihat adanya peningkatan nilai Stabilitas pada penambahan limbah
plastik LDPE. Nilai Stabilitas tertinggi didapati pada kadar variasi 2,5% yaitu
1210 kg. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa semakin besar penambahan plastik
LDPE maka nilai stabilitas juga meningkat. Variasi penambahan plastik LDPE
dengan kualitas optimum terdapat pada kadar 2,5% dengan nilai KAO 5,65%.