Abstract:
Pada ruas jalan Sisimangaraja terdapat jembatan penyeberangan, namun masih
ada penyeberang yang melalui jalan hal ini menarik untuk dikaji maka survey
awal dengan melakukan perhitungan arus lalu lintas harian menggunakan metode
pencacahan manual pada waktu puncak yaitu puncak pagi (07.00 – 09.00) dan
puncak sore (17.00 – 19.00). Pada masing-masing waktu puncak kemudian dikaji
perbandingan perilaku penyeberang melalui jembatan dengan melalui jalan.
Khusus untuk perilaku penyeberang melalui jalan akan diteliti pengaruhnya
terhadap jumlah lama kendaraan tertahan serta kecepatan mobil penumpang ketika
terjadi aktivitas penyeberang. Hasil penelitian ini perilaku penyeberang puncak
pagi lebih banyak menggunakan jembatan sedangkan puncak sore lebih banyak
melalui jalan sehingga pada puncak sore fasilitas jembatan kurang efektif. Dan
pada puncak pagi rata-rata penyeberang jalan mampu menahan 1 kendaraan
selama 1,18 detik sedangkan puncak sore mampu menahan 2 kendaraan selama
2,05 detik. Pengaruhterhadap kecepatan mobil penumpang selama 2 jam puncak
pagi menghasilkan temuan kecepatan sebelum kejadian 20,30 km/jam, sesaat
kejadian 17,50 km/jam, setelah kejadian 19,31 km/jam. Sedangakan 3 jam selama
puncak sore menghasilkan temuan kecepatan sebelum kejadian 22,51 km/jam,
sesaat kejadian 17,77 km/jam, setelah kejadian 21,11 km/jam. Hal ini
menunjukkan penyeberang melalui jalan mampu mempengaruhi kelancaran lalu
lintas pada jalan Sisingamangaraja XII.