Abstract:
Kecamatan Medan Amplas merupakan kecamatan yang memiliki risiko
kerentanan terhadap bencana banjir karena memiliki kondisi topografis yang
relatif datar dan kondisi hidrologis yang di lalui oleh aliran Sungai Amplas beserta
cabang Sungai Deli. Jalan bajak III merupakan salah satu kawasan Kecamatan Medan Amplas yang mengalami banjir pada tahun 2022 lalu, Akibat dari banjir tersebut telah
menghanyutkan sebanyak 27 rumah dan badan jalan sepanjang 30 meter.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat kerentanan banjir yang terbagi
menjadi empat indikator yaitu sosial, fisik, ekonomi dan lingkungan. Penelitian ini
menggunakan metode skoring dan pembobotan, dimana analisis yang digunakan
merupakan analisis indeks yang akan menghasilkan tingkat indeks kerentanan
bencana banjir rendah, sedang, atau tinggi. Jenis data yang digunakan yaitu data
primer dan data skunder, data primer diperoleh langsung dari wawancara terhadap
perangkat lingkungan setempat, observasi lokasi dan dokumentasi. Sedangkan
data skunder diperoleh dari beberapa instansi pemerintah daerah di Kelurahan
Harjosari II Kota Medan. Hasil dari penelitian ini didapatkan untuk kerentanan
sosial 0,85 termasuk dalam kategori tinggi, kerentanan fisik 0,533 termasuk dalam
kategori sedang, kerentanan ekonomi 0,533 termasuk dalam kategori sedang dan
kerentanan lingkungan 0,499 termasuk dalam kategori sedang. Untuk indeks
kerentanan banjir sebesar 0,65 termasuk dalam kategori sedang.