Abstract:
Potensi kecelakaan dapat terjadi dikarenakan konflik-konflik antar pengguna jalan
yang melintasi persimpangan khususnya persimpangan bersinyal. Lokasi penelitian
ini dilakukan pada simpang empat bersinyal jalan STM dengan jalan Tritura pada
kota Medan yang berpotensi adanya kecelakan. Adapun metode yang digunakan
dalam menunjang kegiatan kajian di persimpangan ini yaitu metode Traffic Conflict
Technique (TCT). Metode TCT adalah metode yang mengobservasi dengan cara
mendata kecelakaan yang hampir terjadi (near-missed accident) dan melihat pola
sebelum terjadinya kecelakaan. Dalam metode TCT terdapat dua jenis konflik yaitu
serious conflict dan non-serious conflict yang ditentukan berdasarkan dua variable
yaitu kecepatan (v) dan jarak antara kendaraan sebelum terjadinya tabrakan (d)
yang menghasilkan nilai Time to Accident (TA). Hasil dari survei yang
dilaksanakan memperoleh jumlah konflik sebanyak 56 konflik di 34 titik konflik
pada jam puncak. Pada lokasi penelitian dibagi menjadi 8 zona dan pada zona 2
merupakan zona yang paling banyak atau zona rawan akan serious conflict dengan
total 9 kejadian dan zona yang menjadi zona teraman dengan paling sedikit tingkat
serious conflict yaitu zona 6 dengan 0 kejadian. Berdasarkan hasil olah data didapat
kesimpulan bahwa serious conflict yang terjadi sebanyak 26 kejadian dan non serious conflict sebanyak 30 kejadian. Dari 26 kejadian serious conflict ini tipe
konflik crossing menjadi tipe konflik dengan potensi kecelakaan paling tinggi yaitu
sebesar 16 kejadian dengan persentase 62%. Jenis konflik yang lain berupa merging
sebesar 4 kejadian dengan persentase 15%, dan diverging sebesar 6 kejadian dengan
persentase 23%. Solusi perbaikan yang diberikan untuk mengurangi konflik yaitu
dengan perbaikan perilaku pengendara dengan cara mengedukasi dan punishment.